Selasa, 10 April 2012

Tetesan Embun ciNta

Walau berjibaku dalam tembang-tembang duka
Nada tetap merambah ke oktap-oktap sempurna
Denting-denting rindu menggelepar meraut sukma
Bergelanyut hangat dalam melodi-melodi pesona

Duhai jelita...
Kau biarkan kelana bermuram durja
Haus akan tetesan-tetesan embun cinta
Terkapar-kapar dilembah tak bernama



Mencari walau tak terperi
Menanti walau tak pasti
Menghitung hari demi hari
Mengejar waktu yang berlari

Kelepak langkah selalu setia
Napas memburu menuai asa
Jantung berdegup
Jiwa meletup-letup



******* Oleh: Jay al-Afghan
(Sang musafiR_)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar