Kamis, 12 April 2012

Dibalik Tabir MALAM (1)

Malam itu purnama tersenyum manis penuh pesona
Bintang-gemintang gemerlapan seolah main mata
Derikan jangkrik merayu membelai menggoda
Sementara manusia terlelap dalam mimpi indahnya

Nun jauh disana....!
Nampaklah gubuk tua diantara ribuan gubuk-gubuk derita. Dan dari jendelanya yang masih terbuka membayang didalamnya sesosok tubuh manusia. Keningnya penuh dengan garis-garis duka. Bibirnya pucat menahankan perih yang tiada terkira. Dan lelehan air mata mengaliri kedua pipinya. Lalu, berjatuhan satu persatu bagai butiran-butiran permata

Diantara sedu-sedannya, desahan angin melintasi celah-celah jendela, dan sambil memandang purnama yang seolah jatuh dipucuk kelapa, terdengarlah bisikannya... "Duhai purnama...! adakah engkau pancaran kekasihku? Duhai angin malam...! sampaikanlah salamku kepadanya. Bisikkanlah ratap tangis ini kerelung-relung hatinya. Mana tau dia mau kembali lagi kepadaku. Untuk menghibur jiwa yang hampa ini, hati yang gersang ini, dan jiwa yang hampir meleleh ini. Duhai angin malam...! Tolonglah..., tolong....!!! hiks hiks hiks...."

Namun sebelum bisikan itu hilang, angin sudah terbang lalu tanpa jawaban. Meninggalkan insan yang ada di dalam gubuk tua. Seorang insan yang hanya berselimutkan lara, bertilam derita, dan berbantal duka nestapa

Dan melihat itu, tiba-tiba sang purnamapun bersembunyi dibalik mega. Sementara bintang-gemintang redup seolah enggan mengerlipkan cahayanya. Jadinya, malam pun kelam, diam dan mencekam. Tiada lagi yang terdengar selain dari gesekan pohon bambu yang menjerit di belakang gubuk. Dan tiada lagi yang terlihat selain dari cahaya temaram kunang-kunang yang terbang kesudut-sudut malam

Semuanya menghilang sirna
Sebahagian membutakan mata
Selebihnya menulikan telinga
Tiada rasa iba.....

Kemudian jendela gubuk tua itupun tertutup

Namun, walaupun sayup-sayup 
masih kedengaran juga suara desah berat dari dalamnya 
seperti gema di kedalaman masa-masa yang telah silam.
Antara ada dan tiada.....



******* Oleh: Jay al-Afghan
(Sang musafiR_)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar