Jumat, 20 April 2012

GORESAN HATI (Puisi Trio Loebiz)

hati bertanya mengapa, mungkinkah telah tiba masanya..
andai asa terkuak di malam nan pekat, hasrat dalam belaimu kutinggal rasaku berat
kuadukan pengharapan pada rembulan, ia diam enggan menatap
pada angin ku coba meratap, berlalu pergi tanpa mau menatap
(Tolib)
ah... betapa sesak dadaku jadi hampa, 
terkubur terjerumus hampir musnah
gemuruh ombak hati ku terus terombang ambing jdnya,

tak pernah menepi di pantai hasrat berbuih
(mo')
berjuta kata melukis rasa, jutaan bahasa mewakili rasa tak terungkap jua
betapa pedihnya rasa hatiku, berpisah denganmu tiada hendak hatiku, 

beranjak asa di ambang sadar
(Jay)
berjuta ratap sesal di jiwa, mengumpat meratap penuh kesal,
 kala lelah menelenjangi rasa sadarku buyar, ngilu sendi di bebatuan raga terkapar
(Tolib)
ruh sadarku samar-samar tercemar, terbang melayang bagai burung camar,
keputusanku tuk melangkah terus membara terbakar, tuk telusuri sketsa hidup yg sulit dijabar
 
(mo')
oh, aku tak tau lagi harus berkata apa,  karena lidah telah kelu oleh derita,
dan mata telah kabur oleh nestapa, bagai kuntuman bunga indah sumringah dalam kasat mata,
tapi tak ada yang tahu ia telah layu dalam senyap hampa
(Jay) 
dalam gontai ku jalani hari, kini tiada lagi kau disisi
dibisu malam rahasia kuungkapkan, semu melilit cinta terabaikan
walau berat kumesti beranjak pergi, menuju angan menjemput mimpi

(Tolib)
kusadari sudah ternyata mimpi tak seindah impian terjelma,
harap tak secerah mentari pagi terkesima 
terpaksalah engkau kutitip pada rembulan buana yangg merana,
terhalang gumpalan pekat malam senyum yangg tersita
(mo')
remuk tersisa di raga kini, mengejar mimpi yang tiada pasti
bagai menanti mentari di malam hari, harap ku tak lagi meratapi siksa terpinang duka

kala derita 'dalam' menoreh luka jiwa, walau sakit serasa terjepit
sunyi kuteriak menjerit, di dada rasa kuhimpit
(Tolib)  
mereka berkata, "untuk apa larut dalam serpihan duka
kalau padang bahagia masih terbentang di sana?"
aku berkata, "siapa yang mau berenang di kolam duka, 

kalu samudera buana masih menjanjikn mutiara-mutiara nan indah?"
ini lah aku, musafir yang tertawan 
(Jay) 
mereka juga menyela,"untuk apa jatuh cinta lagi setelah ada cinta?"
aku akhirnya berkata, "aku menjemput cinta bukan untuk menambah cinta
akan tetapi aku menjemput cinta untuk kesempurnaan cinta".
sejatinya, inilah aku sang rajawali bangkit dari tafakur ciNta
(mo)

******* Cuplikan berbalas PUISI oleh Trio Loebiz (mo' Sang TafakuR, Jay sang musafiR_ciNta dan Tolib Sang penyemai_ciNta) pada KAMIS 19 April 2012 pukul 01.00 - 02.30 WIB dini hari
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar