Selasa, 03 April 2012

MUARA Tak Bertepi

Sedu sedan itu terus merangkul hari-hariku
Benturan menerjang seolah tak pernah bosan menerpa
Pilu menyayat tersayat menjebakku
Dalam keniscayaan hidup yang khilaf makna

Kusapa subuh tak lagi berembun
Kucandai matahari pagi tak lagi hangat
Kugoda senja sore tak lagi temaram
Kucoba tawarkan senyum pada rembulan tak lagi bersambut
Kuharap bintang ajak aku berdansa dengan kelap kelip malam
tetapi tak juga seirama nada

Jika ,,,
butiran embun tak lagi sejuk
mentari pagi tak hangat lagi
senja tak lagi memerahkan jiwa yang  tak berwarna
sementara bulan pucat pasi dan bintang acuh tak acuh,,,

Siapa lagi yang akan luruh dengan nada lirihku
Siapa yang akan mengusap-usap kening guratku
Dan,,,
Siapa yang akan hapus air mata sedu sedanku

Wahai angin,,, bawa beritaku
Wahai sungai,,, teruskan aliran rintihku padanya
Aku akan tunggu jawabmu
Di muara yang tak bertepi: "hatiku dan hatimu"

******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
(Rajawali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar