Jumat, 13 April 2012

Menterjemahkan LUKA

Lambat laun perasaanku kian meruncing
Menusuk ulu hati menerjemahkan luka
Rembulan yang tadinya terang ke emasan
Mendadak suram redup tertutup kabut

Bait-bait kata tak lagi bermakna
Tak lagi mengalirkan gairah rasa
Hanya sebatas ungkapan-ungkapan
amarah yang kian memecah 
dalam tarian jemari yang kian kaku

Akhirnya ...
Dengan ide-ide yang kusam ku akhiri waktu
Di persimpangan jalan yang buntu 

Dan tak tahu apa ysng ingin ku tuju
Hanya bayang semu yang kian menjamu dalam pilu


****** Oleh: Satria Sang Elang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar