Selasa, 17 April 2012

HIDUP di JALANAN

Kidung bertajuk senja temaram tak pernah singgah buat mereka
Debu-debu jalanan jadi hiasan pengganti permata
Kulit kusam aroma semermak tak sedap jadi pakaian terbuka
Jalanan adalah istana tak bertuan buat mereka

Hingar bingar kenderaan lalu lalang jadi musik terindah
Nada-nada kekerasan semakin indah karena gundah
Terjebak dalam lingkaran setan buntu membatu
Terusir dari genta kehidupan yang dituju

Di tengah keterobang-ambingan cita gita yang tak pasti
Sang ibu tetap peluk anaknya sembari berlari
Berhamburan bak peluru ke sana ke mari
Dari jalan yang satu ke jalan yang lain mengais reski

Hidup dari belas kasih orang lain
Cacian dan makian tak jarang jadi sarapan
Oh... pada siapa mereka hendak mengadu
Seolah rasa kemanusiaan orang telah hitam membatu

******* Oleh: mo' Sang tafakuR_

1 komentar:

  1. di tengah keterombang ambingan cita gita yg tak pasti
    sang ibu tetap peluk anaknya sembari berlari
    berhamburan bak peluru kesana kemari
    dari jalan yg satu ke jalan yg lain mengais rezeki

    " kasih ibu sepanjang masa.....

    BalasHapus