Kapal berlayar dari labuhan rindu
Yang mengarumi lautan asmara
Dengan peliut nahkodanya, iapun berseru....
Aku datang membawa cinta....!!!!
(Jay)
Engkau adalah samudera rinduku
di kedalamnya tersimpan satu kerajaan Cinta termegah yang aku ciptakan
Dan di dalam kerajaan itu aku hiasi belbagai keindahan dari rinduku
(Satria)
Di kedalamn rasa itu engkau bak permaisuri bertahtakan intan
Yang membuat aku di dekatmu bertahan
Duhai ... engkau seperti pualam
Telah buat pnadangku pada yang lain jadi buram
(mo')
Walau hutan belantara dan
terjalnya bukit yang menjulang awan kan kulalui.
Amboi .... sekiranya
engkau tak menyentuh bumi
Tentu engkau adalah bidadari
Hatiku
tercuri
(Jay)
Semua adalah simfoni kerinduan
Tetes embun terselip diantara pangkal daun
Lembut bening terbias sorot cahaya lampu jalan
Kemilaunya adalah tudung kerinduan terselubun
(Satria)
Aku tahu engkau hanya sempurna
dengan dgn rinduku
Cetusan buana hati yang merdu
Membuai dirimu dalam
mimpiku
Mimpi yang selalu datang bertalu-talu
(mo')
Seperti kecupak air di antara
batu-batu.
Walau tanpa lagu
Tapi penuh syahdu
Hingga mereka yang
mendengarnya sampai ragu
Manakah cinta mana pula rindu
(Jay)
Kasihhh... Ku ingin menjadi awan yang berarak di langit biru
Yang senantiasa memayungi hatimu dengan payung kasihku
Dan aku ingin menjadi melati di taman kasihmu
Memberi harum disetiap hidupmu
(Satria)
Ahhhhh,,, nafas Aku mendesah
Mungkinkah ciNtamu juga merekah???
Padahal begitu banyak pangeran tawarkan kemegahan
Ataukah dengan itu ciNtamu kan padam ???
(mo')
Ohh..... untuk apa kau
mendesah dalam resah?
Sementara tanpa setaumu di kedalaman jiwa aku sudah
gelisah
karena terjebaknya sebuah rasa dalam asa
Walau banyak cinta
berbumbu asmara menghampiri dan memuja
Tapi hati slalu berkata...,
"engkaulah pangeranku yang selama ini muncul dalam mimpi
angan dan
nyataku. Aku kan pulangkan pinang ketampuk,
sirih ke gagang dan jiwa
keraga".
(Jay)
Kau dan aku, bagai siang dan malam yang di persatukan senja
Disaat mentari mulai berpulang kembali dalam pelukan sang malam
Kau dan Aku, laksana panas dan gerimis yang ciptakan pelangi
Untuk kita nikmati disaat lelah raga ini berpacu melawan lajunya sang waktu."
(Satria)
Pelangiku dan hatimu tiada jauh berbeda
Sama berwarna bernuansa asmara
Tapi akankah slamya langit jadi pelangi???
Kasih,,, jangan buat aku slalu bertafakur meraungi
(mo')
Bila tafakur seiring
tadabur, dua hati kan melebur.
Jiwa ini adalah belahan yg terpisah, ia
kan tetap merambah ke oktap-oktap sempurna
Mencari belahan sempurna yang lain
Untuk itu akan kudengarkan bahasa jiwamu
Seperti pantai mendengar kisah
gelombang.
Akan kusirami kegersanganmu seperti padang kering bermandikan
hujan
(Jay)
Algoritma detak jantung merelasikan ombak dan hujan
Sang malam membisikan kata rindu yang tak bertemu
Kapankah rindu bulan kan bertemu dengan siangnya
Bila rindu matahari tak jua menyambut sang rembulan
(Satria)
Bisikan malam kelamku akan
berkiblat pada subuh
Nafas subuhku akan mendesah di tetesan embun
megah berbuih
Butiran permata embun akan terbuai dijemput sinaran
mentari pagi
Hingga suatu saat kita kan berada di ufuk senja
berhiaskan mega dan rembang saling menanungi
(mo')
******* Oleh: mo' Sang Rajawali, Satria Sang Elang, dan Jay Sang musafiR_ciNta
Disarikan dari cuplikan berbalas PUISI 3 penyair tafakuR_ciNta pada Sabtu dini hari jam 02-04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar