tertuang dalam setiap hempasan hidupku
layu namun terus mencoba menghibur dukaku
secuil demi secuil kau tepiskan pengharapan ku
perih namun itu semua dah takdir cintaku
jenuh tapi terus selalu ingin memujamu
walau seribu luka kau sayat dalam hatiku
tapi mengapa hatiku tak pernah mengusikmu
sementara dirimu bahagia diatas penderitaanku
kejam namun kau tak pernah menghirau kan aku
biarlah kekejaman mu itu kan menjadi hiasan dalam tidur ku
kan kujadikan sebagai penyemangat dalam mihrab cintaku
air mata yang pernah menetes bermuara di bibirku
selamanya kan berdarah daging dalam tubuh ku
dan semua pucuk pepohonan tak terjangku oleh kedua tangan ku
yang menjadikan ibarat yang nyata tuk meraih cinta mu
kusadari itu semua hanya dalam mimpiku
namun tak pernah bosan dalam mendambakanmu
******* Oleh: Farhan
(Sang Pewarna_ciNta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar