Jumat, 18 Mei 2012

SAMPAI NAFAS PENGHABISAN

Bagaimana engkau bisa menghiburku?
Sementara duka-laramu lbih terhujam daripada porak-porandanya duka-nestapaku?
Mugkinkah jiwa yang rapuh gersang bisa menyirami hati yang getir kering?

Engkaulah pelipur laraku...,
Tapi aku telah mengaburkan pandanganmu dengan air mataku
Menusuk telingamu dengan ratap tangisku
Dan melengkapi resah gelisamu dengan sedu-sedanku
Sehingga air mata semakin meleleh bercampur darah
Lalu bermuara ditengah-tengah luka hati yg menganga

Perih tiada terkira
Nyeri tiada duanya
Meratap tak guna
Menjerit hanya pelengkap derita
Hingga cuma lelehan napas yang tersisa
Serta degup-degup jantung diujung gelisah

Oh...,
Aku tak tau lagi harus berkata apa
Karena lidah telah kelu oleh derita
Pandangan telah kabur oleh air mata
Telinga telah tertutup oleh nestapa

Yang bisa kulihat hanyalah bayang kesedihan
Yang bisa kudengar hanyalah jerit tangisn
Dan yang bisa kuucpkan hanyalah
Aku mencintaimu sayang
Sampai nafas penghabisan

******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_ciNta

1 komentar: