Rabu, 30 Mei 2012

KURAIH DUA BINTANG

aku tak pernah takluk walaupun roboh terpuruk
aku tak pernah menyerah biarpun nafas tersenggal meringkuk sesak
raga ini sudah terbiasa letih tertindih kelam
jiwa ini juga sering disentuh perih menikam

pentas sejarah hidupku belumlah rampung usai
episod drama alur jejak tilasku belum juga rampung tergoresi
lihatlah aku seperti aku dulu yang pantas...
dan memang harus lepas meretas...

dua bintang itu sedang menunggu gerak langkahku berderap
cahayanya membias tembus rasa takutku tiarap
kan kubuktikan ego akademisku tersandang yakin
juga kan kuhadirkan engkau kekasih di pelaminan malam pengantin

kini ku berjibaku tanpa henti berdiri dan berlari
menuju mimpi yang harus jadi nyata di depan mata hati
membuat miliyaran malaikat tertakjub seraya berdo'a sambil memuji
lihat tekatku yang membara meraih dua mutiara hati

******* Oleh: mo' sang Rajawali


MENDAMBA CINTAMU

Harapanku membuncah bersama terbitnya sang surya
Kecewaku mendera beserta membiasnya cahaya senja
Harap penuh harap sekaligus kecewa merongrong jiwa
Kecewa terus kecewa sekaligus berharap untuk bersua

Duhai Kekasihku...!
Dipenghujung sore ini aku terpaku
Wajah sendu bak pungguk merindu
Akankah aku harus terpuruk dalam duka laraku?
Atau terjebak dilingkar sisa-sisa rasa kasihanmu?
Oh, kenapa putik hatimu tak juga berbunga rindu?

Kini...,
Malam kembali tiba
Kesunyianpun melanda
Tapi bagaimana mata ini bisa lena
Bila bayanganmu kian menjelma

Oh...,
Larutnya malam bukan membuat kantuk
Tetapi menjerat Khayal sampai kerusuk

Namun...,
Jiwaku rela dengan hati pasrah
Sekalipun aku jadi pengembala bintang
Semoga ini semua jadi natijah
Akan cinta yang telah lama megambang

Aku akan terus terjaga...,
Sampai siang menjelang
Dan terus menerus terjaga
Sampai malam terkembang

Menunggu, dan menunggu..,
Cintamu kudamba sayang....

******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_ciNta

DITELAN KESUNYIAN

hembusan angin sepoi-sepoi
di keheningan hati yang gundah
kurenungi...
kuratapi...
hati yang dilanda kesunyian
 
terkadang aku bertanya pada diri sendiri
apakah ini yang harus kulalui terus-menerus
bagaikan air yang tak mengelir...
diam...
sunyi...
tak bersuara

ku ingin teriak ...
tuk melepaskan rasa ke sunyian

******* Oleh: Rajamin
Sang Petir_ciNta

Minggu, 27 Mei 2012

KUPUNGUTI BISIKANMU

Kuhayalkan apa yang hendak kukatakan padamu
Dengan memadukan gemerlap rasa di qalbu
Gubahan sajak-pun tersusun
Syair lagu tergubah dan gurindampun berujung
Namun begitu wajahmu mengadah
Mata bertemu mata
Bibirpun terkatup tak mampu berkata
Biarlah mata yang bicara...,
Ketika lidah kehidupan membungkam

Duhai kekasihku...
Tiada kuntuman kata yang memercik dari bibir kering pucatku
Selain dari kuncup desah yang kupunguti dari bisik cinta dahulu
Inginku berlari, lalu terbang menculik cintamu
Agar tiada lagi keresahan dipenghujung waktu

Akan kudengar bahasa jiwamu..,
Seperti pantai mendengarkan kisah gelombang
Akan kusirami kegersanganmu..,
Seperti hujan menyirami keringnya padang ilalang
Aku akan setia di sini walau dalam bisu
Mendengarkan merdu tawamu
Indah ceritamu
Pilu tangismu
 
******* Oleh: Jay al Afghan musafiR_ciNta

Sabtu, 26 Mei 2012

MENUJU PELAMINAN SUCI

sabarlah dalam penantian kasihku...
hanya kata itu terus yang kurangkai memutih salju
resahmu ku tahu berbuah gelisah membathin
demikian yang juga cemasku bernada desah menahun

aku tak ingin satupun mengganggumu
walau keelokanmu buat setiap lelaki berpacu curi perhatianmu
aku tetap tak ingin para Pecinta mendekatimu
karena semua pesonamu telah terangkai indah di lubuk hatiku

andai saja aku bisa menggulung waktu berlari
kan kulewati musim lampaui hari
menjaring matahari tembus awan berarak memutih
menemuimu yang sedang menanti sambil merajut perih

kan kuraih tanganmu menuju pelaminan suci
hingga kita tenggelam dalam alunan tasbih rindu terbuai
bersama tempuh hidup meraih mimpi
pintaku padamu bersabarlah layaknya sang bidadari

******* Oleh: mo Sang Rajawali_Tersenyum

SENYUMMU MENGGORES LUKA

malam yang cerah bertaburan bintang
namun tak di hiasi sang rembulan
sayup angin sepoi nandingin 
sampai menusuk tulang belulang

alunan kaki berjalan dengan berhati-hati
karena ratapan mata yg samar-samar
andaikan saja sang rembulan muncul dari awal
ku tak akan menangung semua derita ini

namun itu tak akan terjadi ku hanya manusia biasa
memang itu keinginan sang rembulan
apalah daya kau hanya mempermain kan ku
agar kau mendapatkan kepuasanmu sendiri

******* Oleh: Rajamin
Sang Petir_ciNta








 

Rabu, 23 Mei 2012

TAK PERNAH BOSAN MENCINTAIMU

Tak ada sedikitpun sesalku mencintaimu
Bahkan tak pernah kubayangkn bisa mecuri hati dan pikiramu
Engkau terlalu indah bagi laki-laki biasa seperti diriku
Memilikimu adalah mimpi terbesar dalam obsesi hidup ku

Mustika cintaku  masih tetap bercahaya berlian
Walau sejuta hari bergantian di telan musim
Rasa ini tetap kan abadi diam-diam temaram
Tak bertukar warna dan tak goyah oleh rayuan

Aku juga takjub lihat lentera asmaraku
Tetap menyala tak tepengaruh terik dan hujan
Seakan tak pernah redup walau sering disapu sang bayu
Tak pernah padam walau diguyur kilauan permata awan

Kasih... bila pernah ada pintaku yang berlebihan
Itu hanya biasan rindu yang nyaris tak terhankan
Tak pernah ada maksud khianati cintamu
Dari dulu hingga kini tak pernah ku bosan mencintaimu

Hapus keraguanmu yang menderu
Buang perihmu atas sgala pinta ku
Yakinkan dirimu bahwa aku hanya untukmu
Dan engkau memang hanya untuk ku

******* Oleh: mo' Sang Rajawali

Selasa, 22 Mei 2012

MENDEMAM RINDU

Lelah letih sudah langkah kaki
Lemah lunglai ayunan tangan ini
Berjalan tak sampai, berayun tak henti
Tapi yang dicari seolah riap ditalan bumi
Pahit getir rasa empedu
Tapi tak sepahit hikayat Qolbu
Pedih perih liku-luka sembilu
Tapi tak sepedih jerit raung rindu

Biarlh ratap-tangis ini jadi senandung lagu
Pahit getirnya hidup jadi seruling bambu
Walaupun suaraku menciut pilu bagai disayat sembilu
Tapi sekurang-kurangnya bisa menghibur gundah-gulanaku

Disana...!
Masihkah dikau setia dalam dilema cintamu?
Ataukah sudah pudar diterpa hembusan bayu?

Disini,...
Di dermaga purnama ini aku terpaku mendemam rindu
Memandangi kapal simpang siur berlayar dan berlabuh

Berharap,...
Dikau muncul bersama kapal itu
Menunggu,...
Sampai langit tidak lagi membiru
 
 
musafiR_ciNta Kelana

MUTIARA ITU

Kini Mutiara tidak lagi berada di tempat yang jauh dan terpendam
Tidak lagi di dalam perut Bumi dan Anus Lautan
Mutiara itu sudah muncul ke permukaan...

Dia tertunduk malu diantara hiruk pikuk dunia yang pongah... 
Tersenyum merendam tanpa tertawa membahak
Pandangannya teduh tak menentang
Berjalan anggun bagai zikir rerumputan
Wanita Salehah… Dialah Mutiara dunia

Jika kau tak mendapatkannya di dunia ini...,
Semoga ia kau temukan di Syurga nanti
 
******* Oleh: Umar Kholil

AKU DAN PUISIKU


Aku dan puisiku kini telah lelah menenun waktu
pada hari yang sepi
pada detik-detik yang terpingit
pada malam yang dingin 
dan pada waktu yang bisu

sementara memori otakku
telah di penuhi berbagai majas perbandingan
yang tak jua aku memahaminya

metafora alegor, personifikasi
antilesis, hiperbola litotes
sinisme, metonomia
alusio dan atau apapun itu jenisnya

berpuisi...
mungkin adalah keinginanku
dan telah menjadi hidupku
meski telah terlalu banyak
kata yang terbuang sia-sia

tapi aku tak mampu menguburnya
karna puisi itu kini telah
menjadi do'a dan harapan-harapanku
******* Satria Elang

Sabtu, 19 Mei 2012

LINGKARAN HIDUP

Hidup memang penuh senda-gurau
Ada kalanya di sini
Kadang kala di sana
Naik turun mendatangkan tawa canda
Datang dan pergi meninggalkan duka

Bagai mentari di awal pagi
Senja di penghujung sore
Berawal dengan senyuman
Berakhir dengan kemuraman

Adakah lingkangkaran yang selalu berkesinambungan?
Supaya langkah kita tak berhenti?
Kebersamaan tak berakhir?
Perjumpaan tak berpisah?
Kebahagiaan tak menguap?
Canda tawa tak menangisi?

Sunyi-senyap
Hilang-mengirat

******* Oleh Jay al Afghan
musafiR_ciNta

SEPULUH MEI KU TERNODA


genderang perang telah lama diumumkan
perseteruan panjang tlah bertahta di istana tak bertuan
di sepuluh mei itu tlah tersaksi kisah membiru
bila kisah mahligai telah berakhir dengan perpisahan

saat hakim dengan serta merta putuskan perkara ku
bagi ku tak mengapa walau terukir sendu
tapi satu yang jadi beban dan teramat kusesalkan
kenapa di sepuluh mei ku berujung kisah getirku
 

persis di hari kelahiranku engkau berlagu sendu menipu
namun benang kusut masai terurai sudah
klimaks puncak gunung es membuncah sudah
bom waktu yang sudah menahun akhirnya meledak terserak
hingga puing-puing jiwapun pecah retak tak berjejak

tiba-tiba aku terkesima dalam diam terpaku
saat engkau bilang ini hadiah terindah bagiku
berupa kado perpisahaan tuk ulang tahunku
tak habis pikir ku geram dalam diamku

engkau begitu tega nodai sepuluh mei ku
yang seharusnya digelar dengan penuh gempita ria
namun drama ulang tahunku berlalu tanpa air mata
tapi dari satu sisi aku tetap pasrah walau tak rela
karena sepuluh mei ku ternoda begitu hampa
terjadi tak terulur waktu bagai roda


******* Oleh: mo' Sang Rajawali_Terhela

Jumat, 18 Mei 2012

SINGGASANA CINTA KAU HANCURKAN

Usah kau sirami lagi mawar yang telah layu
Percuma kau cairkan hati yang telah beku
Kesia-sianlah bagimu menapaki semua itu
Walau air matamu menyucur tersedu pilu
Bagai nyala lilin putih kebesaran sumbu

Dulu singgasana cinta kau hancurkan
Belaian jiwa kau tepis abaikan
Jeritan batin tak kau hiraukan
Asmara kau jadikan mainan

Bagiku tiada lagi sejarah berulang
Biarkan ia jadi nostalgia usang
Seperti gema di kedalaman jurang
Yang akan terkubur sampai putih tulang

Kelam tanpa cahaya
Diam tanpa suara
Sunyi tanpa tawa
Hampa tanpa warna

******* Oleh Jay al Afghan
musyafiR_kelana

DI HARI KELAHIRANKU AKU BEBAS

hari itu aku serasa lahir kembali
terangkai usia tlah menjelma usai
persis sepuluh mei tercatat sejarah kelahiranku
juga kebebasanku tuk hirup udara kesendirianku

entah kenapa hari itu jadi mempelagi tanpa berwana
aku katakan kuning lambang bahagia karena lepas dari jeratan tirani cinta
tapi tak sepenuhnya aku bercita ria
aku katakan warna hitam berkabung karena aku berpisah dari buah hati permata
tak sepenuhnya juga aku tenggelam dalam siksaan nestapa

engkau memang tirani cinta bertopeng kebaikan
engkau paksakan kehendakmu hingga buat cinta ternoda
tuntutan kasih tak lagi tulus karena berbungkus kepalsuan
senyuman sayangmu hanya jeratan sukma tertikam tombak bara

kini dan esok aku terbebas lepas
buat momentum baru kuharap  seputih kapas
merajut kembali benang-benang emas dan perak memutih
aku terlahir kembali dan bahagia kan kuraih

******* Oleh: mo' Sang Rajawali_bebas lepas

MUNAJAT HAMBA TERNODA

di lorong langit ku lihat gedung bertingkat
langit berkabut
dan pepohonan diam berjajar


tak ada suara 
tak ada catatan dan
tak ada kebisingan

hanya do'a sunyi
di rahim bumi
dan tetesan air mata membanjiri

Tuhan...
ajari aku hidup
beri aku secercah cahaya Mu
bebaskan aku dari kemelut

Duhai Tuhan ku
cahaya-Mu
memahat cinta diantara sudut kamar

membuat batin ini bergetar
mengingat dosa bertabur ingkar
yang telah mengakar dan menjalar

Mohon ampun aku
atas segala dosa-dosa ku


******* Oleh Satria Elang

SAMPAI NAFAS PENGHABISAN

Bagaimana engkau bisa menghiburku?
Sementara duka-laramu lbih terhujam daripada porak-porandanya duka-nestapaku?
Mugkinkah jiwa yang rapuh gersang bisa menyirami hati yang getir kering?

Engkaulah pelipur laraku...,
Tapi aku telah mengaburkan pandanganmu dengan air mataku
Menusuk telingamu dengan ratap tangisku
Dan melengkapi resah gelisamu dengan sedu-sedanku
Sehingga air mata semakin meleleh bercampur darah
Lalu bermuara ditengah-tengah luka hati yg menganga

Perih tiada terkira
Nyeri tiada duanya
Meratap tak guna
Menjerit hanya pelengkap derita
Hingga cuma lelehan napas yang tersisa
Serta degup-degup jantung diujung gelisah

Oh...,
Aku tak tau lagi harus berkata apa
Karena lidah telah kelu oleh derita
Pandangan telah kabur oleh air mata
Telinga telah tertutup oleh nestapa

Yang bisa kulihat hanyalah bayang kesedihan
Yang bisa kudengar hanyalah jerit tangisn
Dan yang bisa kuucpkan hanyalah
Aku mencintaimu sayang
Sampai nafas penghabisan

******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_ciNta

Kamis, 17 Mei 2012

PUISIKU LETIH

Puisi...??
puisi-puisiku telah letih
berulang kali ku baca dan
ku tatap vertikal atau horisontal

padahal...
puisiku ingin sesekali liburan
atau sekedar untuk bersantai menikmati waktu
menanggalkan diksi-diksi yang tak perlu

tapi aku terlalu sibuk menciptakan puisi-puisi baru 
dan menumpuknya di lembaran kertas buku
untuk sebuah kenangan 
atau hanya untuk pajangan pengisi ruangan
yang kosong melompong

******* Oleh: Satria Sang Elang

PELUK AKU DENGAN CINTA

Maafkan aku bila tersalah
Peluk erat aku bila terjatuh
Dan bimbinglah aku bila kesasar
Percikilah hatiku dengan air cintamu
Agar bunga-bunga cinta disana kembali merekah dan tak lagi layu
Engkaulah bidadari itu..,
Yang telah mengangkatku dari lembah kesedihan
Engkaulah rembulan itu..,
Yang telah menerangi malam-malam kelamku di peraduan
Dan engkaulah juwitaku..,
Yang telah menyelamatkanku dari cakar-cakar kematian

Dulu... jiwaku sudah meleleh diujung tanduk pemisah 
Serpihan duka merajam diakhir kisah
Hingga lembaran hayat hampir berakhir sudah

Akan tetapi duhai juwita sholeha..!
Setelah belahan jiwa Kita menyatu padu dalam gelora cinta
Akupun ingin hidup seribu tahun lagi lamanya
Mewariskan anak-anak sholeh sebagai pejuang agama
Bermodalkan iman dan taqwa di dalam dada

Kiranya do'a terijabah
Maqbul dalam natijah
Sujud-sembahku diatas sejadah
Amiiin ya Rob...

******* Oleh: Jay al Afghan musafiR_insyaf

MENANGIS TANPA AIR MATA

cukup sudah air mata ini mengalir tersedu
basuh wajah kusamku diterpa sang bayu
lewati musim tak tahu hari berganti
jemput usia lumpuh tanpa berdiri

cukup sudah terhempas semrautnya jiwa tersimbah
tercabik berpeluh menetes bernanah
terkalahkan oleh kejamnya zaman
terombang-ambing oleh begisnya keserakahan

aku ragu apa aku masih ada untuk hari
aku tak tahu dilembah mana aku berdiri
suram mencekam memburam
surya terlihat seperti malam

bila air mata dah kering keronta
dengan apa lagi aku harus tumpahkn derita
kukan meratap tertahan isak meringis iba
walau tanpa air mata berderai terbata

******* Oleh: mo' Sang Rajawali_tersendu

SANG PEMUJA CINTA

akulah sang Pemuja cinta
yang hidup dengan separuh jiwa
bersenandung cinta dalam syair ungkapan rasa
di sunyinya alam tetap menggema
 
aku pemabuk gila dalam angan berlari mengejar bidadari
bayang menemani hayal dalam sadar ku belai mimpi
Kecup mesra senyum bibirnya dengan lembut
dibawa hembusan lembayu kuhanyut
 
dinginnya hampa kutemui dibalik sadar menjelma
hening air mata haru rindu
tetes bening jatuh di pangkuanku
ingat kini kau telah pergi jauh meninggalkanku

******* Oleh: Tolib
Sang Pemuja-ciNta

Rabu, 16 Mei 2012

AKAN SEPERTI APA AKU KELAK

Akan seperti apa aku kelak
Ketika aku mati, lalu kemudian terkubur
Bersemedi layaknya petapa tua dikerubungi belangsat
Kulit ini yang dulu putih mulus bak ubi terkupas
Menjadi santapan lezat jawara jawara perut bumi

Habis tak tersisa tinggal tulang
Tulang berubah menjadi mineral
Dan menjadi tanah..

Akulah rumput itu….
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput
Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk
Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran
Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang
Dari Binatang akupun berubah menjadi kotoran

Menjijikkan…

******* Oleh: Umar Kholil

Selasa, 15 Mei 2012

BERKAWAN DERITA SELALU

inginku mencita nada-nada pesona
namun yang tertuang malah nada-nada melouna
kupetik lagi..., tapi nada terus merambah ke oktap-oktap pahit getir
meraung menjerit bagai gesekan bambu terjepit

adakah itu getaran dari sisa-sia petaka dahulu? 
atau bisik nertapa mengintai di dinding qalbu?
tiada jawaban... gagu dalam bisu 
kaku dalam paku
senyap dalam kedap

oh..., biarah kubersunyi-sunyi lagi di balik selubung sepi ini
menyucurkan air mata bagai manik-manik putus tali
walau keadaanku seperti lilin yang membakar drinya sendiri
tapi sekurang-kurangnya nestapa ini bisa kumaknai

tiada guna kumenjerit dan iba diri
kalau hanya jadi pelengkap derita di penghujung hari
cukuplah kesah dalam desah ini sebagai saksi bisu
akan pahit getir yang mendera melebihi empedu
hingga menyucurkan air mata seperti lilin kebesaran sumbu

aku dengan derita tak bisa lagi berdamai kawan
ia slalu mencakar dan menghujam tak bisa kulawan
akupun terkulai layu, lalu jatuh berdebam bagai serdadu kalah perang
kembali tertawan derita 
pasrah walau tak rela

******* Oleh: Jay al Afghan 
Sang musafiR_ciNta tertawaN

IKHLASKAN AKU UNTUK DIA

cerita kisah indah para sang pujangga
tergores romantis melegenda tak seindah cinta kita
ahhh... tak mengapa bagiku
asal engkau tidak tersedu sedan memilu

menggapai bintang di kegelapan bumi
bagaikan merindukan bulan di terik siang matahari
engkaulah bintang gemintang berkedip itu
akulah bumi yg tersekat pekat terpana membisu

engkaulah bulan berdendang tersipu malu itu
akulah matahari membara terjebak dalam kebodohanku mencintaimu
bila engkau terus bertanya kenapa aku berpaling darimu
karena tak ingin di belakang hari engkau sesali aku



duhai engkau yang pernah ada di hati
ikhlaskan aku untuk dia selalu
walau berat bagimu tuk lakukan itu
tapi sampai kapanpun dialah pemilik hati ini

******* Oleh: mo' Sang Rajawali_Tersendu

USAH KAU SESALI

usah kau sesali
semuanya sudah terjadi
biarlah ini jadi pelajaran bagimu
agar tak terulang di lain waktu

kau yang mengambil sebuah keputusan
sebuah keputusan yang sangat menyakitkan
tanpa ku tahu apa sebabnya
hingga akhirnya aku terluka

puasku pertahankan cinta kita
sampai aku rela terluka menganga
tapi sedikitpun kau tak menghargainya
lelah sudah diri ini terperih
semua terserah padamu
dan keputusan pun sudah kau ambil

satu kata terakhir dariku
usah kau sesali
karna kau telah yang memilih jalan ini
semoga kau tak pernah merasakan luka
luka yang telah menyayat hati ini

******* Oleh: Nur Hikmah

Minggu, 13 Mei 2012

KINI ENGKAU JADI MILIKKU

Betapa hatiku tak meradang dan hancur luluh
Tatkala melihat mengkeristalnya air matamu
Terjuntai berjatuhan bagai manik-manik putus tali
Membias temaram jerit pilu di kedalaman hati
Oh...., ibanya hatiku

Usahkau cerita dengan getar bibir pucatmu
Kutau engkau rindui mereka dalam bisu
Kedua orang tua dan pancur tempat mandimu
Sanak saudara temanmu bersenda gurau

Sungguh...,
Aku tak tau apakah harus tersenyum atau menangis pilu
Karena dibalik tangisanmu membias keindahan nan syahdu
Mencetus teroboskan diri sejati lembut manja mudamu
Diwaktu kita menyemai cinta di masa indah remaja dahulu

Kini ku telah menyuntingmu
Membawamu jauh dari semua orang terdekatmu
Dibawah satu atap syar'i jiwa raga menyatu padu
Tiada batas pemisah seperti sendok dengan garpu

Apalagi yang melebihi melekatnya dua hati
Engkau dan aku telah di ikat dengan hukum syar'i
Tentu aku akan merasakan sakitmu seperti hati dan urat nadi

Duhai pacar dunia akhiratku...,
Tenggelamkanlah gundah
Senyumlah summringah


******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_ciNta berlabuh

Sabtu, 12 Mei 2012

KUTITIPKAN CINTAKU

aku telah pernah ingatkan engkau tentang cinta
lalu engkau bermain-main dengan perasanmu tanpa terduga
tenggelamkan pulau harapan bernama mahligai mutiara
hancurkan bahtera berhiaskan mega cakrawala

telah kusemai kasih tanpa pamrih
yang tumbuh subur menghijau bunga berbuah
telah kutancapkan dewa amor bersemi bertahta
engkau ganti dengan dewa kematian seketika tak terasa

bila senja telah berakhir dengan malam terbentang
usah engkau tangisi malam tak berbintang
bila malam berkiblat pada subuh terbujur waktu
usah engkau sesali perpisahan dengan cucuran kelopakmu

cinta kita telah pernah singgah di ranah bahagia
lahirkan buah hati laksana permata
rawat dan belai mereka selalu dengan iba
kan kutitipkan cintaku padamu untuk mereka

******* Oleh: mo' Sang Rajawali_tersendU

PAHITNYA JUADA

Sayatan melodi tua menjerit hampa
Meraung pilu dalam tembang-tembang pahit juada
Usah dikata meleburnya lagu dengan irama
Malah galau lunglai bermandikan cucuran air mata

Kucoba menepis petaka lalu berdendang ria
Namun tali senar putus dalam krentaan-nya
Menapikan semua pesona
Terjerat dalam puisi-puisi melouna

Namun, duhai Jelitaku...!
Walau nada dan irama kaku berjibaku
Puisi dan lagu tak lagi menyatu padu
Tapi nada-nada cinta tak akan diam membisu
Ia kan tetap bergairah dalam alunan-alunan rindu
Seperti pelangi sumringah di langit biru

Biarlah ratap tangis kugubah jadi lagu
Jerit pilu kusemai bernuansa syahdu
Supaya semua orang tau bahwa bunga cinta kita tak akan layu
Sekalipun didera dan diamuk oleh badai cemburu
Ataupun dihempas biaskan curiga dan ragu

Yakinlah! Gilasan waktu hanyalah senda gurau
Seperti asam dan manis dalam buah limau
Dan.., bukankah berakhirnya sebuah kisah merupakan awal dari kisah baru?
Berawal dan berakhir, itu adalah baharu
******* Oleh: Jay al-Afghan Sang musafiR_ciNta



KAU HANCURKAN HIDUPKU

tiada kau bayangkan betapa hati ini hancur karenamu
risauku semakim tajam menusuk lembaran-lembaran cintaku
tiada kau hiraukan betapa lemahnya hidupku
menanggung siksa hampa dirimu berkelana dalam alunan nasib cintaku
 
sejak kau putuskan hatiku derita pilu menjelma di cakrawala
bagaikan semburat berbaur luka dalam tidurku terpana
air mata berlinang hati pedih di atas derita
mengalunkan rintihan sendu di malamku nun mencekam
 
kini hanyalah bayangan menggoda sepiku 
dan kehancuran tertulis dalam hatiku
sungguh pedih nasib cintaku terkekang oleh waktu sepiku
lantunan arah tak lagi menentu
kedamaian tak mungkin lagi bersatu

******* Oleh Chika Sang Apel_ciNta

SANDIWARA CINTA MAHLIGAI

Hari ini kau jalani hidup baru disaksikan ribuan manusia
Doa restu harap bahagia Ucapan kau terima
Entah mengapa firasatku berkata
kau tak bahagia..
 
Dengannya kau menangis dalam tawa
Sandiwara cinta dalam lakon penuh dusta
Sesungguhnya betapa bodohnya...
kau harap waktu bisa membuatmu cinta
Tapi tidak apa-apa...!!!
 
Usah menebak salah menghukum dosa
Caci-maki aku kala ingat salah dan alpha
Dalam lemahku memaksamu membenciku
Buang jauh bayangku saat kenangan manis menghampirimu
bukan harapku mengecewakanhati
Kau yang ingkari janji tak sabar menanti

******* Oleh: Tolib Sang Penyemai-ciNta

Kamis, 10 Mei 2012

CINTA (story in love)

cinta...
entah.... dari mana aku harus memulai cinta
jika kata-kata begitu menjadi hambar dan kering....
makna sementara kau pun tahu 
cinta adalah makna yang gak perlu diungkapkan melalui kata
sebab... kata-kata selalu menyelipkn makna

selalu ada keracunan dalam kata, selalu ada ambiguitas..
maka.... biarlah cinta ini mengalir tanpa kata 
dan biarlah kerinduan ini membisu dalam kalbu ....
jika.......apa yang akan datang ke hati, akan sampai ke hati lain....
barangkali, ..... kita hanya perlu saling memandang....
sebab...
hanya dari dua bola mata itulah kita melihat kejujuran dan mendengar 
kejernihan hati....

******* Oleh: Heri Sang penjabaR_ciNta

PAHAMI AKU SAHABAT

maafkan aku bila aku berubah
dan maafkan aku bila aku menjauh
tapi cobalah pahami...
bukan ini yang kuinginkan
tapi karena keadaanlah yang membuatku terpaksa jauh darimu
tapi mengertilah meskipun aku menjauh
tapi jujur aku ingin jauh lebih dekat
tapi apalah daya keadaan yang telah memaksa

pahamilah wahai sahabatku...
mungkin kamu tak bia melihat yang tersirat
tapi kamu bisa melihat dari mataku
dan gunakanlah hati kecilmu
untuk menjawabnya

mungkin aku menjauh hanya tuk sesaat
itu pun karena tanggung jawab dan demi sebuah amanat
jujur wahai sahabtaku aku ingin kita seperti yang dulu
dikala aku sedih kamu ikut merasakannya
dan dikala aku bahagia kamu juga ikut bahagia
aku yakin kalian semua juga orang yang sangat bijak
moga kalian mengerti dengan keadaanya

******* Oleh Nur Hikmah

BIDADARI GALAU

Usah engkau galau tersendu sayang ku
Terjebak dalam bisu membelenggu
Buat aku jadi sedih terpukau malu
Terpenjara dalam ragu menyapamu

Andai saja aku bisa hapus butiran permatamu
Yang berderai berkeliau mempesonaku
Kan pungut tetes demi tetes sebagai bahan mimpi membuai
Bahwa engkau tak layak jadi bidadari terluka hati 

Isakmu membuat matahari suram tak bercahaya
Kicau burung jadi segan tuk bercanda ria
Rintihmu mengharu biru langit terpedaya
Basahi bumi tercenung dengan serta merta
Hanyutkan sejuta lara dan raungan derita

Bila lukamu tak kunjung padam meredam
Ingatlah kasih tulusku tanpa dendam masih terpendam
Simak dan lihatlah seraut wajahku diam-diam
Tersimpan di sana pengharapan atas ciNtamu siang dan malam

******* Oleh: mo' Sang Rajawali_

Senin, 07 Mei 2012

KENANGAN PAHIT

kelam merangkai sunyi 
kala malam merapat sepi
diam terkapar di sudut hati 
ku letih getarkan sendi

lelah lewati liku terjal mendaki 
terobos tajamnya duri merobek nadi
kenangan melambai
angan berlalu harap ia pergi

kukubur bayang di tepian samar tetap melambai
menambah jenjang layar malam lamban terlewati
pekat merongrong jiwa dalam siksa membalut luka
rintih meraung hampa menjerit tanpa suara

******* Oleh; Tolib
Sang penyemai_ciNta

HIDUP DALAM BAYANG-BAYANG

tiada angin tiada hujan
tiba-tiba harapan hilang dalam genggaman
hasrat tak sampai tinggal kenangan
impian tak mujur tinggal bayangan
yang tersisa hanya duka dan kekecewaan

bagai mimpi di hari siang
senang sekilas sendu membias
kosong melenggang sepi meradang
diam meremang di ujung khayalan lepas

mungkin tanpa napas aku bisa hidup beberapa saat
tapi mungkinkah aku bisa hidup tanpa dirimu duhai bunga hayat?
mungkin saja...., tapi apalah guna kalau hidup dalam bayang-bayang seperti mayat? 
hidup tak guna mati tak ada manfaat

******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_ciNta