Lelah
letih sudah langkah kaki
Lemah lunglai ayunan tangan ini
Berjalan tak sampai, berayun tak henti
Tapi yang dicari seolah riap ditalan bumi
Lemah lunglai ayunan tangan ini
Berjalan tak sampai, berayun tak henti
Tapi yang dicari seolah riap ditalan bumi
Pahit getir rasa empedu
Tapi tak sepahit hikayat Qolbu
Pedih perih liku-luka sembilu
Tapi tak sepedih jerit raung rindu
Biarlh ratap-tangis ini jadi senandung lagu
Pahit getirnya hidup jadi seruling bambu
Walaupun suaraku menciut pilu bagai disayat sembilu
Tapi sekurang-kurangnya bisa menghibur gundah-gulanaku
Disana...!
Masihkah dikau setia dalam dilema cintamu?
Ataukah sudah pudar diterpa hembusan bayu?
Disini,...
Di dermaga purnama ini aku terpaku mendemam rindu
Memandangi kapal simpang siur berlayar dan berlabuh
Berharap,...
Dikau muncul bersama kapal itu
Menunggu,...
Sampai langit tidak lagi membiru
Tapi tak sepahit hikayat Qolbu
Pedih perih liku-luka sembilu
Tapi tak sepedih jerit raung rindu
Biarlh ratap-tangis ini jadi senandung lagu
Pahit getirnya hidup jadi seruling bambu
Walaupun suaraku menciut pilu bagai disayat sembilu
Tapi sekurang-kurangnya bisa menghibur gundah-gulanaku
Disana...!
Masihkah dikau setia dalam dilema cintamu?
Ataukah sudah pudar diterpa hembusan bayu?
Disini,...
Di dermaga purnama ini aku terpaku mendemam rindu
Memandangi kapal simpang siur berlayar dan berlabuh
Berharap,...
Dikau muncul bersama kapal itu
Menunggu,...
Sampai langit tidak lagi membiru
musafiR_ciNta Kelana
i like it . . .
BalasHapus