Tatkala melihat mengkeristalnya air matamu
Terjuntai berjatuhan bagai manik-manik putus tali
Membias temaram jerit pilu di kedalaman hati
Oh...., ibanya hatiku
Usahkau cerita dengan getar bibir pucatmu
Kutau engkau rindui mereka dalam bisu
Kedua orang tua dan pancur tempat mandimu
Sanak saudara temanmu bersenda gurau
Sungguh...,
Aku tak tau apakah harus tersenyum atau menangis pilu
Karena dibalik tangisanmu membias keindahan nan syahdu
Mencetus teroboskan diri sejati lembut manja mudamu
Diwaktu kita menyemai cinta di masa indah remaja dahulu
Kini ku telah menyuntingmu
Membawamu jauh dari semua orang terdekatmu
Dibawah satu atap syar'i jiwa raga menyatu padu
Tiada batas pemisah seperti sendok dengan garpu
Apalagi yang melebihi melekatnya dua hati
Engkau dan aku telah di ikat dengan hukum syar'i
Tentu aku akan merasakan sakitmu seperti hati dan urat nadi
Duhai pacar dunia akhiratku...,
Tenggelamkanlah gundah
Senyumlah summringah
******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_ciNta berlabuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar