**Duet Puisi**
(Sang Rajawali dan Sang musafiR)
Biarkan aku ratapi nasib di
pulau kesendirian
Terdampar dari hiruk pikuk dunia yang keras menghantam bebatuan
Aku adalah sunyi mencekam yang tersingkir
Terjebak dalam udara hampa dihempas seribu getir terukir
Terdampar dari hiruk pikuk dunia yang keras menghantam bebatuan
Aku adalah sunyi mencekam yang tersingkir
Terjebak dalam udara hampa dihempas seribu getir terukir
(mo' Sang Rajawali)
Seribu getir terukir di
dedaunan jiwa
Meratap merintih getarkan ranting sukma
Tiada lagikah rasa yang tulus mengiba?
Pelipur lara disaat hati meriang merana
Meratap merintih getarkan ranting sukma
Tiada lagikah rasa yang tulus mengiba?
Pelipur lara disaat hati meriang merana
(Jay Sang musafiR)
Mungkin aku harus bertandang ke
ufuk merah jingga
Meraih mimpi tepis getir yg bergelayutan tak terjemahkan makna
Kan kubeberkan kisahku pada lembayung yg temaram
Agar jiwa rebah dalam pelukan malam walau rembulan tersibak suram
Meraih mimpi tepis getir yg bergelayutan tak terjemahkan makna
Kan kubeberkan kisahku pada lembayung yg temaram
Agar jiwa rebah dalam pelukan malam walau rembulan tersibak suram
(mo' Sang Rajawali)
Walau rembulan memandikan
seluruh penjuru alam
Namun jiwa ini selalu nelangsa tanpa jejak haluan
Terpincang-pincang menelusuri gelap pekat malam
Meringkuh dilorong-lorong sepi tak ada tembusan
Namun jiwa ini selalu nelangsa tanpa jejak haluan
Terpincang-pincang menelusuri gelap pekat malam
Meringkuh dilorong-lorong sepi tak ada tembusan
(Jay Sang musafiR)
Terdiam aku tersungkur dalam
dekapan malam berselimut kelam
Kuingin sisa rindumu masih terselib disepertiga malam
Cintamu masih bertasbih ketika waktu berkiblat pada subuh berdentang
Peluk sisa perih yg tercabik di puing-puing pagi nan menjelang
Kuingin sisa rindumu masih terselib disepertiga malam
Cintamu masih bertasbih ketika waktu berkiblat pada subuh berdentang
Peluk sisa perih yg tercabik di puing-puing pagi nan menjelang
(mo' Sang Rajawali)
Sampai malam mengembang mata
ini tak bisa jua dipejamkan
Dan begitu pagi menjelang malah semakin liar dan meradang
Bagiku tiada lagi perbedaan siang dan malam
Karena..., akulah sang jalang yang malang
Dan begitu pagi menjelang malah semakin liar dan meradang
Bagiku tiada lagi perbedaan siang dan malam
Karena..., akulah sang jalang yang malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar