mendung hatimu ku tahu karena rasa
bahkan grimis hatimu pun meringis juga
karena rasa
aku harap rasa itu hanya untuk ku seorang yang malang
sebagai pencuri hatimu yang terlanjur jatuh hati dirundung bayang
hatimu
berawan ditimpa kelamnya permasalahan berat tertekan
jiwaku juga
kisruh bahkan hampir menggulita keruh
biasan terangnya mentari tak
bisa trobos tebalnya atmosfir kekacaun hatiku dan hatimu
nyaris gelap
berkabut semrawut beranjak tak mau
engkau pertanyaan kesungguhan janji
dan cintaku
aku selalu jawab dia kan tetap membiru ungu indah membias
cakrawala
lalu aku cemaskan kesetiaan dan ketegaran cinta dan
kasihmu
engkau juga katakan tak pernah goyah seperti karang diterjang
ombak lautan membahana
saat ini dan nanti kuingin selalu menyapa
hatimu
takkan lelah ku bersenandung rindu walaupun itu
mengusikmu
gelora ini terlalu naif tuk diabaikan mati begitu saja
semakin kuredam bayangmu kian menjelma penuhi jenak hatiku makin
tersiksa
ahh... aku bergumam meradang kata-kata
masih adakah
hari-hariku berlanjut jika engkau pergi?
siapa lagi yang akan menyeka air
mata laraku jika tertumpah derita
nadi ku akan berhenti berdenyut
jika engkau tak selalu di sisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar