Alunan takbir menggema di ujung menara
Fajar kazib mencibir di angkasa buana
Sementara di kamar sepi ini...
Diri meradang mata tak mau lena
Pikiran menguasai tak mau kalah
Hati meremang bagai temaram lentera
Kemarin...,
Jiwa nelangsa tak tau arah
Dan sekarang semakin hangat tak tau sudah
Mugkinkah esok lusa akan semakin gundah?
Oh...,
Kalau memang petaka tak jua tawar
Akan kuikuti ia sampai putih tulang
Hanya sekeping asa sebagai jembatan
Menuju hasrat yang tak jua kesampaian
Mengambang bagai awan....,
Di atas tak bergantung
Di bawah tak berpijak
Duhai bulan...!!!
Biaskan cahaya
Terangi malam
Duhai bintang...!!!
Kerlipkan sinar
Pagari bulan
Biar jiwa tepiskan kelam
Jalan terpincang-pincang
Menelusuri sudut-sudut malam
Fajar kazib mencibir di angkasa buana
Sementara di kamar sepi ini...
Diri meradang mata tak mau lena
Pikiran menguasai tak mau kalah
Hati meremang bagai temaram lentera
Kemarin...,
Jiwa nelangsa tak tau arah
Dan sekarang semakin hangat tak tau sudah
Mugkinkah esok lusa akan semakin gundah?
Oh...,
Kalau memang petaka tak jua tawar
Akan kuikuti ia sampai putih tulang
Hanya sekeping asa sebagai jembatan
Menuju hasrat yang tak jua kesampaian
Mengambang bagai awan....,
Di atas tak bergantung
Di bawah tak berpijak
Duhai bulan...!!!
Biaskan cahaya
Terangi malam
Duhai bintang...!!!
Kerlipkan sinar
Pagari bulan
Biar jiwa tepiskan kelam
Jalan terpincang-pincang
Menelusuri sudut-sudut malam
******* Oleh: Jay al Afghan musafiR_ciNta
mantapppppssssssssssss
BalasHapus