aku dengan puisi seperti
sungai dengan bebatuan
saling membutuhkan...
saling melengkapi satu dengan yang lain
rebah saling berpelukan
aku dengan puisi seperti hujan dengan awan
dimana ada satu pasti ada yang lain
saling bersentuhan...
pasangan cendawan dengan air mata awan
aku dan syair seperti mendarah daging
bagai urat nadi dengan darah yang mengaliri tubuh terpampang
getarkan tiap relung jiwa yang hampa
usap setiap gurat kening duka lara
aku dan kata-kata tak terpisahkan
bagai raga dengan nyawa berbisikan
kata berkata raga nyawa berbisik nyawa
walau kadang kata berbisik nyawa dan nyawa berkata raga
aku dan puisi abadi slamanya
walau bumi musnah dan terbelah kata kan tetap ada
saling membutuhkan...
saling melengkapi satu dengan yang lain
rebah saling berpelukan
aku dengan puisi seperti hujan dengan awan
dimana ada satu pasti ada yang lain
saling bersentuhan...
pasangan cendawan dengan air mata awan
aku dan syair seperti mendarah daging
bagai urat nadi dengan darah yang mengaliri tubuh terpampang
getarkan tiap relung jiwa yang hampa
usap setiap gurat kening duka lara
aku dan kata-kata tak terpisahkan
bagai raga dengan nyawa berbisikan
kata berkata raga nyawa berbisik nyawa
walau kadang kata berbisik nyawa dan nyawa berkata raga
aku dan puisi abadi slamanya
walau bumi musnah dan terbelah kata kan tetap ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar