SEMBUNYI DIBALIK KACA
Mulut boleh saja berkilah dengan kelihaiannya
Lidah bisa saja berdusta dengan kelenturannya
Tapi apa yang tersimpan didalam jiwa
Akan membias dalam cahaya mata
Walau hanya sekilas membayang
Seperti kerlap-kerlip kunang-kunang
Di malam nan remang dan rambang
Bukankah mata adalah jendela jiwa?
Jadi percuma saja sembunyi dibalik kaca
Karena itu akan lebih memperjelas semuanya
Oleh karena itu...,
Duhai pelipur laraku!
Berterus teranglah
Jangan gundah
Dan jangan resah
Derai air mata cukup sudah
Musim duka berakhir punah
Akan ku obati kalau itu luka
Akan ku hibur kalau itu lara
Akan ku ayomi kalau itu nestapa
Apapun namanya...,
Aku rela berkorban untukmu juwita
******* Oleh: Jay Sang musafiR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar