Saat puncak amarah, kita bagai musuh
Saat romantis, kita bagai sepasang rusa di hutan kedalaman jauh
Terkadang aku ingin engkau pergi menjauh
Saat yang sama aku tak siap ditinggal karena hatiku akan renyuh bergemuruh
Kenapa pertengkaran harus selalu ada ???
Para pujangga menjawab, itu bumbu-bumbu cinta
Oh... tapi terkadang rasa jengkel hampir punahkan cinta
Rasa kecewa sesakkan dada
Tumpah ruah nyeri melanda
Hampir tenggelamkan biduk mahligai cinta
Aku tak rela engkau pergi karena kecewa
Aku ingin engkau tetap tinggal karena asmara
Aku tak rela engkau terluka karena lara
Yakinkan dirimu bahwa itu cuma persimpangan jalan semata
Yang harus dilewati dengan ketangguhan setia
******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar