Berkerumun penuh sesak di hamparan tak bertuan
Bertebaran manusia-manusia tanpa arah tujuan
Tanpa alas kaki tanpa penutup badan
Itulah prahara Padang Masyar yang tak diragukan
Matahari sejengkal sebagai atap tanpa adab
Miris terdengar meraung dan meratap sembab
Menunggu saat pertanggungjawaban yang belum terjawab
Teromabang-ambing dalam ketidakpastian nasib
Menangislah sepuasnya sebelum masa itu tiba
Meringis dan meradang di sana tiada artinya
Tertawalah sekarang sekedarnya
Karena tawa dan canda di sana sudah sirna
Pengap, sesak, keronta...
Tiada pengobat rasa iba
Resah, gelisah, terbiarkan merana...
Tiada penopang gundah gulana
Kecuali datangnya pembawa cahaya
Sang peredam durja
Dialah Nabi kita yang mulia
Rasulullah Saw peredam bara yang terdera
******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar