Betapa lara nasib sang pujangga
Ia hanya bisa bertahta di istana hampa
Yang ia bangun dari puing-puing asa yang berserakan laksana kaca
Akhirnya tenggelam dalam mimpi tiada bermata
Ia hanya bisa bertahta di istana hampa
Yang ia bangun dari puing-puing asa yang berserakan laksana kaca
Akhirnya tenggelam dalam mimpi tiada bermata
Desah
nafasku ada pada hembusan bait-bait puisi
Cobalah bernafas dengan
rasaku
Engkau akan temukan bahwa bilik-bilik jiwa ini hanya kata-kata ilusi
Disepanjang hembusan nafasmu masihkah ada aku?
Sobat... bila engkau rindu ingin lihat aku
Bacalah puisi hatiku
Engkau akan lihat aku terpampang walau tak berwujud
Tenggelam dalam aliran bait dalam sejuta khitmad
Robbi ...
Kurindukan bisikanMu ilhami kata-kataku
Kuinginkan cahayaMu sinari bait-baitku
Kuharap ruhMu gerakkan goresanku
Hingga kata-kataku hanya bermuara pada kudusMu
******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar