Engkau memelas tuk kesekian kalinya
Berharap aku tinggalkan benda berasap segera
Walau tidak mutlak haram* tetapi tetap mudharatnya asyik menyapa
Itulah sebatang rokok putih yang nyaris ada dimana-mana
Sejujurnya... sangat berat berpisah dengan asap yang tak bermakna
Asapnya terbang seiring angan pelepas semu belaka
Aduh... beratnya menyiksa sukma
Mau marah tak berarah... hampa rasa
Oh... pahitnya terasa juada
Getir air liurku tak tertahankan
Hidup tanpa asap rokok bagai neraka
Berat... pekat... mendera hari menyesatkan
Terbebas penjara asap adalah impianku yang tertunda waktu
Aku takjub atas ketulusan pintamu
Sesanggupku walau sangat berat kusahuti tekat membatu
Semua kulakukan hanya karena putihnya kasih perhatianmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar