Jumat, 28 September 2012

BADAI CINTA DIHEMPAS ANGIN GURUN (DUET PUISI)

******* Duet Puisi Mo' dan Jay
Dahaganya batin membuatku buta warna
Oleh mawar berbunga tangkai berduri
Dikedalaman sana senandung menggema
Didermaga jiwa raungan merobek hati (Jay)

Dermaga jiwa tetap damai kuharap selalu
Tempat berlabuh kapal-kapal pesiar yang berlalu 
Kuharap tak pernah terputus cahaya menuntunku 
Walau aku terbenam dalam lumpur dosa masa lalu (mo')

Sungguh tak pernah kupungkiri
Hati ini selalu mendamba cinta sejati
Namun bila cita berlari hasrat tak sampai
Kemanakah jiwa membuang diri?
Hanya percik air mata jadi saksi
Sebagai tumpahan petaka di dada ini (Jay)

Petaka demi petaka telah bosan menghujam
Bak bom selalu datang berdentum
Aku adalah derita yang nyaris berkekalan laksana malam
Bila siang telah datang, kutakut kan datangnya malam (mo')

Petaka cinta yang kau torehkan tlah menjadi takdir perjalananku di padang-padang kegersangan
Jangankan desah angin gerimis megundang, hujan badaipun tak tak lagi menyuburkan
Kemana lagikah kaki kulangkahkan dan ayunan tangan ini kutujukan?
Sementra putik tak kembang mulai layu dijambangan (Jay)

Padang kegersangan telah membias fatamorgana
Cinta dan harapanku digulung syakwasangka
Tak ada lagi tempat memuja di altar jagad fana
Semua lenyap bak pasir di terpa angin gurun slamanya (mo')


Tidak ada komentar:

Posting Komentar