Janganlah engkau bersendawa dalam lapar
Dan jangan pula berdendang lara dalam tawa
Buang jauh-jauh air mata yang terbakar
Takkan pernah kain kasar jadi sutra
Bersendawalah bila perut dirundung lapar
Ciptakan ritme sendu bila hati terpaut lara
Basahi embun hidupmu hingga sejuk merasuk sukma
Hingga tiada lagi kemunafikan yang mencabar
Kemunafikan warnai zaman edan
Terajut indah kasat mata
Hingga laris bagai tak ber-Tuhan
Menyembah berhala baru yang slalu dipuja-puja
Itulah kemunafikan berselimut kebaikan
Yang tak pernah kekal bertahta hampa
Duhai malangnya engkau manusia
Sia-sialah hidupmu bertabur gemeriap rasa dan hawa
Padahal takkan bisa semua engkau bawa
Dalam nestapa yang engkau bangun di alam baka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar