Pujangga...
Selalu menoreh luka atau suka
Antara nyata dan tak nyata
Antara ada dan tiada
Itulah kata-kata puisi sang Pujangga
Duhai kau sang Pujangga...
Kenapa kata-katamu tak seindah hidupmu
Bagai pemimpi yang tak rampung di siang mengadu
Bagai tidur yang tak usai di malam tak berujung waktu
Menjadi penawar luka walau terluka
Menjadi pengobat sepi walau sekarat tersayat lara
Menjadi lentera cahaya padahal hatimu kadang redup
Menjadi penuntun jalan dalam kegamangan hidup
Pujangga...
Puisimu mu tak seindah puisi hidupmu
Syairmu tak selalu berwarna akumu
Bertopeng perih dalam tawa
Bermuka ceria walau hati merana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar