Selasa, 02 Oktober 2012

PARIT-PARIT AIR MATA


Engkau berkata supaya aku berhenti dari puisi-puisi duka
Tapi engkau tak pernah bertanya kenapa aku selalu meriang-merana
Engkau berkata supaya aku berhenti menyucurkan air mata...
Tapi engkau tak pernah bertanya kenapa aku selalu gundah-gulana

Mungkinkah jiwa akan meradang kalau tidak karena rasa hampa?
Mungkinkah hati akan meraung kalau tidak karena rasa nestapa?
Jangan anggap setiap rasa sakit harus dari sayatan luka
Dan jangan pula menduga kalau kau belum pernah merasa
Bahkan luka yang tak berbekas lebih menusuk dan meronta

Engkaulah yang mengenalkan cinta
Eangkau pula yang mengenalkan duka
Bahkan karenamu kehidupanku sampai dikelilingi parit-parit air mata
Karenamu juga syair-syair nestapa ini menyatu dengan gulma dijiwa
Jadi mungkinkah terhapus bila aku telah menyatu dengannya
Dan mungkinkah kuhilangkan bila sudah jadi rasa yang merasa

Biarkanlah...,
Biarkan aku tetap begini
Sampai maut menjemput dipenghujung hari
Walau pedih tapi aku tak pernah menyesali
******* Oleh: Jay Sang musafiR_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar