Jumat, 05 Oktober 2012

MENABUR GARAM DI ATAS LUKA

Kau hampiri daku dengan tubuh lunglai
Wajahmu muram biaskan sakit perih nyeri
Bibir pucatmu bergetar luahkan isi hati
Dalam liku-luka cinta dipenghujung hari
Menganga...,
Tak terobati lagi

Oh, untuk apa kau berkisah padaku yang juga tersakiti?
Tak kan mungkin ku bisa menghiburmu dalam hal ini...

Bagaimana aku bisa menghiburmu?
Sementara liku-lukaku juga masih berdarah
Bagaiman aku bisa mengayomimu?
Sementara dukanestapaku masih memerah

Mungkinkah sebuah jiwa yang porak-poranda bisa menghibur hati yang gundah gulana?
Mungkinkah sebuah hati yang luluhlantak bisa mengayomi jiwa yang meriang merana?
Mungkinkah batin yang kering meranggas bisa menyirami gulma yang gersang dahaga?
Oh, hadirmu hanya mengingatkanku akan luka lama
Kisahmu tak obahnya bagai menabur garam diatas luka
Ceritamu sama halnya menarik benang dari jahitan luka yang menganga

Lihatlah...!
Pandanganku semakin kabur oleh air matamu
Telingaku semakin tertutup oleh jerit raungmu
Lidahku semakin kaku oleh kisah nestapamu
Hingga kepahitan hidup semakin pahit getir
Dan napas-napas kehidupanku pun mulai meleleh
******* Oleh: Jay Sang musafiR_cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar