Selasa, 30 Oktober 2012

TEMAN

Teman...
saat kita berkenalan
apa pun indah dan menawan
tiada garis garis kusut kelihatan
yang pasti haruman mu bak kembang idaman

langkah demi langkah ku susun rapi
namun langkah kita seperti tidak serasi
dalam senyum terbit rasa benci
menuding jari sesama sendiri
lantas persahabatan seperti tidak bererti lagi

ku atur langkah dalam samarnya cahaya
agar ikatan ini kembali seperti saat bermula
kerna ku tahu ikatan itu ada pasang surutnya
biar ku beralah demi persahabatan ini aku rela

dalam kepayahan akhirnya aku berjaya
kau menyambut tangan ku penuh setia
tanpa ragu ku peluk dia mesra
hanya linangan air mata tanda gembira..
******* Oleh: Din Zai Sang penawar Hati_

KAU CURI CINTA DAN HATI KU

Mataku yang melihatmu.. 
Tapi hatiku yang gelisah
Senyum manismu yang menusuk hatiku

Disaat pertama kali jumpa denganmu
Kau tersipu malu

Jemariku menjabat tanganmu tapi jantungku yang bergetar
Karena lembutnya suaramu membuatku terpaku, terdiam melihatmu..
Oh... Begitu bahagia yang kurasakn...

Itulah awalnya aku selalu mengingatmu..
Membuatku rindu padamu...
Kau curi hatiku...kau ambil juga beserta sayangku...
Kau curi hatiku dan menjadi bersemayam dihatimu... 
Tapi... Sekarang kamu entah di mana...?
Apakah masih ingat aku..?

Aku sangat merindukanmu..
Di sini aku tetap menunggumu....
sampai kamu datang dan memelukku kembali
******* Oleh: Jou Lee aeb dee T.


DUA BIDADARI TERINDAH

Dua yang ditakdirkan selalu bersama saling menyapa
Dialah bumi dan langit biru bercahaya
Dua yang ditakdirkan tak pernah bertemu slamanya
Dialah siang dan malam  membahana

Dua permata dunia yang berkilau memukau
Dialah intan dan berlian memerah ungu
Dua bidadari terindah di dunia terpana
Dialah bunda terkasih dan isteri sholeha

Ibu adalah mutiara yang tak pernah pudar
Kasihnya mengalir tak pernah henti laksana sungai mengalir
Belaian cintanya selalu memancar bak mentari menerpa bumi
Senyum dan ridhonya suatu jaminan tuk cium syurga mewangi

Isteri adalah pakaian penutup kekuarangan suami
Kesetiaannya adalah jihad terindah bersemi di hati
Sentuhan lembut cintanya merawat mahligai
Air mata tahajjudnya buat bidadari syurga cemburu menyeringai

******* Oleh: mo' sang tafakuR_

TIRAI KASIH PENGORBANAN

Tersibaklah kasih dengan tetesan darah qurban
Terusirlah lara si fakir dari ketiadaan
Terhujam cinta sesama berbagi rasa
Bertasbih  kasih berderai air mata

Qurban adalah lambang cinta abadi tanpa balas budi
Qurban adalah lambang pengorbanan tak terperi
Berqurban tuk gapai ketinggian ruhani
Meneteskan darah demi hapus titik air mata menyepi

Titik nadir kesucian ada pada pengorbanan
Pengorbanan seorang ibu berbisik pilu tiada henti
Pengorbanan ayah tiada tahu hari berganti
keteduhan cinta seorang suami adalah awan berseri
Kesetiaan seorang isteri adalah inti sebuah perngorbanan

******* Oleh: mo' Sang TafakuR_

Selasa, 16 Oktober 2012

KUDA BIRU BERCANDA MAUT

Aroma kematian tercium sangat dekat
Saat mobil KUDA biruku melompat terpaut maut
Bayang-bayang ajal terasa pekat
Ulurangan tangan malaikat datang menjemput

Ah... masih lekat dalam jenakku kini
Bencana itu hampir mengubur mimpi
Bersama seribu bahkan jutaan dosa yang berbalut
Atas kepongahanku bercanda dengan maut

Inikah balasan atas noda yang sering ku toreh hitam?
Mungkinkah ini kesempatan hidup kedua bisikku bergumam
Dan tegurMu pun berlaku...
SapaMu kuharap ketuk kesadaranku...!

Dan aku... sadarlah duhai diri
Dan aku... insaflah duhai diri
Jangan tunggu dn ulur waktu
Saat maut betul-betul datang membelaimu...!

******* Oleh: mo' Sang tafakuR_

ARTI SEBUAH RASA

arti dalam sebuah rasa
berpadu dalam buih buih asmara
bergojalak tatkala rasa tlh mendamba
bayang seakan tak pernah berdusta
menjelma seolah itu lah rasa cinta

rasa cinta yg tak dapat berdusta
yang tumbuh dari pucuknya dedaunan mata
hingga ea mmpu melunakkan segala rasa
mampu membangkitkan jiwa yg mati lalu menghidupkan nya

itulah keindahan rasa
yang sesipa saja berhak tuk mendapatkan nya
lalu jangan pernah mengatakan ada rasa
jikalaw itu membuat orang tersiksa
hingga menycurkan beningnya air mata

dan jangan pula kau simpan sebuah rasa
terhadap seseorang yg kamu yakini bahwa itu lah cinta
sebelum hayat nya kembali kepada yg maha segalanya
paduh dan bimbing lah arti sebuah rasa
kejalan yg sllu dalam ridhonya

yakin dan percayalah bahwa arti sebuah rasa
di anugrahkan hanyalah milik kita semata



******* Oleh: hamidy sang pewarna cint@

Jumat, 12 Oktober 2012

GITA CINTA TERPAUT LARA

******* duet puisi Jay dan mo'

Kau palingkan wajah begitu mendengar kata cinta
Seolah cinta bagimu musuh bebuyutan yang nyata
Bukankah cinta adalah awal dan sebab segalanya
Berlalunya hari tidak akan memudarkan gita cinta (Jay)

Tapi gita cinta memudar warna dibalik sukma
Memucat kusai terhisap darah durja
Bagai mati nafas satu-satu tereja
Tiada matahari penyesuk hampa (mo')

Bila harapan berbuah hampa
Tentu jiwa akan meriang merana
Tapi ingatlah...!
Dibalik malam yang kelam
Siang terjuntai terang benderang (Jay)

Memang terselip asa dibalik malam bergumam
Berbisik asmara terjerat subuh yg suram
Engkau katakan akan berkaca pada malam
Padahal engkau tahu malamku sgt kelam mencekam (mo')

Oh...
Aku tak tau lagi bagaima menghibur gundahmu
Kau tau juga bahwa laraku perih mendemam pilu
Dalam pekat malam ini ku hanya diam membisu
Berkaca dalam bayang yang menghitam kelabu (Jay)

Kalau gundahmu begitu kelabu
Dengarkanlah rintihku berwarna abu-abu
Hingga langit bergetar ragu
Atas tindih ringkih yg selalu menderu (Mo')

Jujur...
Bukannya ku takmau dengar rintih raungmu
Yang menggema disudut-sudut malam bisu
Berdentam-dentam bagai suara tabuh
Waktu malam merambah jelang subuh


Engkaulah sahabat karibku...
Tapi ku telah melumuri matamu dengan air mataku
Hingga kepahitan semakin getir dalam jerit raung pilu (Jay)

Sahabatku... usah engkau sedih lagi
Gundahmu telah menoreh parut di sekujur kalbu
Bagaimana engkau berkisah padahal setiap tetes laramu
Selalu menghujam di pangkuan durja terpatri (mo')

BIAS CAKRAWALA TERNODA

  ******* DUET PUISI mo' dan Jay

Nafas-nafas kehidupan masih berhembus
Walau sekarat diambang ajal mengiris
Sisa-sisa hayalkulah yang buat aku bertahan terus
Detik demi detik mungkin akan pupus (mo')

Bila semua hasrat mulai mengirat
Dihempas ombak dalam lautan pekat
Kemana jiwa memintah hajat
Kaki kematianpun mulai dekat
Oh, aku terperanjat....(Jay)

Engkau terperanjat dalam duka yang terlara sambut sang malaikat
Bukankah dia yang akan cabut nyawamu yang tersekat?
Oh... Betapa engkau tega selingkuh dengan maut
Padahal aku telah mati seblum datang sekarat (mo')

Mungkin aku harus bertandang ke cakrawala
Menata diri dari hujamaman petaka cinta
Walau petir dan halilintar hampir menjilat
Sekurang-kurangnya ku bisa berhidmat (Jay)

Ah... Cakrawala tempat bertandang tlah ternoda kabut semrawut
Hingga bias cahaya bagai titik hitam berbalut kalut
Andai engkau tahu... Tak ada lagi bagiku ruang tempat
Kecuali hanya sejangkal tuk sujud terperanjat (mo')

Walau ruang hanya sejengkal jari
Terbersit asa di kedalaman hati
Menuai harap dan secerca ilusi
Berbuah indah di penghujung hari
(Jay)    

Jumat, 05 Oktober 2012

SENDIRI BUKAN BERARTI MATI

Walau hari demi hari hanya berteman sepi sunyi
Tapi hati ini tak akan meratap iba dan meraungi
Biarkan saja mereka berteriak mencaci maki
Sampai suara serak parau pun aku tak peduli
Disini...,
Aku kan tetap bertahan walau tak terperi
Bersenda gurau dengan bayangan sendiri
Dan bercengkerama dengan suara hati
Temukan jati diri...

Ingatlah...
Sendiri bukanlah berarti mati
Bukan pula tak ada arti lagi

Lihatlah...!
Langit masih dihiasi pelangi
Hujan masih menyirami bumi
Malam masih biaskan mimpi
Mimpi indah bersama bidadari
Bernyanyi dan menari...
 
******* Oleh: Jay Sang musafiR_cinta

TAK SEINDAH KATA PUISI

Pujangga...
Selalu menoreh luka atau suka
Antara nyata dan tak nyata
Antara ada dan tiada
Itulah kata-kata puisi sang Pujangga

Duhai kau sang Pujangga...
Kenapa kata-katamu tak seindah hidupmu 
Bagai pemimpi yang tak rampung di siang mengadu
Bagai tidur yang tak usai di malam tak berujung waktu

Menjadi penawar luka walau terluka
Menjadi pengobat sepi walau sekarat tersayat lara
Menjadi lentera cahaya padahal hatimu kadang redup
Menjadi penuntun jalan dalam kegamangan hidup

Pujangga...
Puisimu mu tak seindah puisi hidupmu
Syairmu tak selalu berwarna akumu
Bertopeng perih dalam tawa
Bermuka ceria walau hati merana

******* Oleh: mo' Sang Rajawali/bagiNda

MENABUR GARAM DI ATAS LUKA

Kau hampiri daku dengan tubuh lunglai
Wajahmu muram biaskan sakit perih nyeri
Bibir pucatmu bergetar luahkan isi hati
Dalam liku-luka cinta dipenghujung hari
Menganga...,
Tak terobati lagi

Oh, untuk apa kau berkisah padaku yang juga tersakiti?
Tak kan mungkin ku bisa menghiburmu dalam hal ini...

Bagaimana aku bisa menghiburmu?
Sementara liku-lukaku juga masih berdarah
Bagaiman aku bisa mengayomimu?
Sementara dukanestapaku masih memerah

Mungkinkah sebuah jiwa yang porak-poranda bisa menghibur hati yang gundah gulana?
Mungkinkah sebuah hati yang luluhlantak bisa mengayomi jiwa yang meriang merana?
Mungkinkah batin yang kering meranggas bisa menyirami gulma yang gersang dahaga?
Oh, hadirmu hanya mengingatkanku akan luka lama
Kisahmu tak obahnya bagai menabur garam diatas luka
Ceritamu sama halnya menarik benang dari jahitan luka yang menganga

Lihatlah...!
Pandanganku semakin kabur oleh air matamu
Telingaku semakin tertutup oleh jerit raungmu
Lidahku semakin kaku oleh kisah nestapamu
Hingga kepahitan hidup semakin pahit getir
Dan napas-napas kehidupanku pun mulai meleleh
******* Oleh: Jay Sang musafiR_cinta

Selasa, 02 Oktober 2012

JANGAN SALAHKAN CINTA

Engkau pernah sesali cinta...
Seolah ingkari takdir tereja aksara
Engkau tuduh karena cinta datang bencana
Aku katakan cinta selalu bertunangan dengan seribu alfa

Langit terbelah seribu pecah berderai
Dihantam halilintar bertubi-tubi
Hujan marah kuyupkan altar bumi
Udara serak parau meronta meraungi

Sekarang aku ingin bertanya...
Pernahkah langit jera?
Tentu jawabnya tidak dan tak pernah merasa sengasara!
Begitulah cinta selalu diterpa angkara murka
Namun cinta seperti langit tetap ceria

Jangan salahkan cinta terlanjur mekar
Buat dia berbunga terus selalu merayu
Jangan salahkan cinta terlanjur membakar
Buat dia sejuk membelai kalbu

Jangan salahkan cinta...
Karena dia adalah kekuatan
Peluk erat cinta...
Jangan lepaskan ia
Hingga menyapmu dalam cahaya

******* Oleh: mo' Sang Rajawali

PARIT-PARIT AIR MATA


Engkau berkata supaya aku berhenti dari puisi-puisi duka
Tapi engkau tak pernah bertanya kenapa aku selalu meriang-merana
Engkau berkata supaya aku berhenti menyucurkan air mata...
Tapi engkau tak pernah bertanya kenapa aku selalu gundah-gulana

Mungkinkah jiwa akan meradang kalau tidak karena rasa hampa?
Mungkinkah hati akan meraung kalau tidak karena rasa nestapa?
Jangan anggap setiap rasa sakit harus dari sayatan luka
Dan jangan pula menduga kalau kau belum pernah merasa
Bahkan luka yang tak berbekas lebih menusuk dan meronta

Engkaulah yang mengenalkan cinta
Eangkau pula yang mengenalkan duka
Bahkan karenamu kehidupanku sampai dikelilingi parit-parit air mata
Karenamu juga syair-syair nestapa ini menyatu dengan gulma dijiwa
Jadi mungkinkah terhapus bila aku telah menyatu dengannya
Dan mungkinkah kuhilangkan bila sudah jadi rasa yang merasa

Biarkanlah...,
Biarkan aku tetap begini
Sampai maut menjemput dipenghujung hari
Walau pedih tapi aku tak pernah menyesali
******* Oleh: Jay Sang musafiR_