Sabtu, 14 Juli 2012

SANG BAGINDA

Sang Baginda... begitulah gelarku di kerajaan antah brantah
Lalu aku diperolok-olokkan mereka yang tak percaya membantah
Seketika aku sirnakan keraguan kalian dengan fakta yang memerah tanpa amarah
Walau tetap sebagian masih saja ada yang tak percaya dengan gundah

Sang Baginda... memang itulah gelar kebangsawananku
Saat pakaian biasaku diganti dalam upacara penobatanku
Berganti dengan pakaian kebesaran layaknya seorang raja ketika itu
Darahku memuncak penuhi ubun-ubun seolah tak percaya segera kupastikan hatiku
Dan seketika itu perlahan kutatap para punggawa dengan kaku membiru

Sang Baginda... begitulah aku dipanggil di negeri orang
Penobatan itu bermula dari pencopotan baju kemanusiaan biasaku yang terpampang
Lalu rambutku dicukur tuk persiapan tuk naik tahta tanpa bimbang
Kemudian dipakailah baju kebesaran itu dengan gema salawat tiada berbilang

Rasa haru bersatu dengan bangga tiada kata terucap dengan gempita
Dadaku tegak percaya diri memandang para rakyatku dan pengetua adat dengan bangga
Aku tak percaya... berulang kali kugigit bibirku ternyata perih sebagai pertanda
Aku sadar aku telah jadi raja sehari yang dipanggil dengan "Baginda"

Masihkah kalian ragukan bahwa aku telah bertahta di kerajaan merah dengan permaisuriku?
Masihkah kalian ragu bahwa akulah Sang Baginda Rahmat Setiawan panggilan kebesaranku?
Aku harus pertahankan kerajaan ini hingga nafas yang terakhir sampai aku tertimbun membatu
Kerajaan merah tetap bertahta di hatiku walau kini tanpa pakaian kebesaranku
Ratu dan kerajaanku akan selalu memerah di hatiku
Seiring dengan merahnya cintaku padamu selalu 

******* Oleh: Sang Rajawali


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar