Minggu, 22 Juli 2012

BUNGA HARUM BERPAGAR DURI

Pandanganku jauh tertuju ke seberang sana
Terkenang merindu pujaan nan jauh di mata
Gemeriap meronta hasrat untuk berjumpa
Menyemai kasih dibawah indahnya purnama
Membayang...,
Nostalgia itu tak akan lapuk dimakan masa
Dan tak akan terbungkam oleh kedap kata
Walau telah hancur meninggalkan gema

Terkadang aku berbisik-bisik sendiri dalam ruang hampa
Seperti pujangga yang mengalami maha duka tiada tara
Hingga terciptalah bait-bait syair luahan hati yang merana
Berurai air mata lalu bermuara dikolam pilu penuh lara
Berlinang...,
Air mata itu menggenang panas membakar relung jiwa

Masih adakah yang bisa mengobati?
Sementara derita sudah menggerogoti?

Oh, benar. cuma dia, dia sendiri
Bagai bunga harum berpagar duri
Dari sana penyakitnya
Dari sana pula obatnya



******* Oleh: Jay al-Afghan
Sang musafiR_


Tidak ada komentar:

Posting Komentar