Rabu, 19 Maret 2014

SURAT YAKUB AS BUAT BENDAHARA MESIR

Belum kering air mata Yakub kehilangan Yusuf sang buah hati
Kini harus kehilangan Benyamin hingga Yakub makin tersakiti
Diiringi deraian air mata Yakub menorehkan isi hati
Buat bendahara Mesir yang murah hati

Dari hamba Tuhan, Yakub
Kepada bendahara Mesir, Yuzarsif
Tuhan telah memberikan berbagai cobaan pada kami
Keturunan para Nabi yang terberkati
Kakekku, Ibrahim telah di uji Namrudz dengan api
Pamanku, Ismail dibawa ke tempat penyembelih untuk pengorbanan diri
Aku, diuji dengan kehilangan anak, buah hati cahaya mataku sendiri
Ia dibawa ke padang dan hanya baju berlumuran darah yang kembali

Aku punya anak yang seibu dengan Yusuf satu-satunya
Aku mencium bau Yusuf dari tubuhnya
Dan menjadikannya obat duka
Ia dibawa saudara-saudaranya kepadamu, wahai sang bendahara
Tapi mereka kembali pulang tanpa dirinya

Engkau menjadikan dia budak karena mencuri
Tak ada keraguan bahwa keluarga Nabi takkan mencuri
Ringkas kata, aku sudah tak punya mata dan tenaga
Akibat berpisah dari keduanya
Aku mohon engkau kembalikan anak tersayang itu
Kepada pria tua yang malang ini
Agar aku terbebas dari duka berkepanjangan setiap hari

Jika engkau penuhi permintaanku
Aku akan selalu membantumu dengan patah-patah doaku
Jika engkau tak sudi berbelas kasihan kepadaku
Hati terluka ini akan meratap begitu rupa
Yang nyalanya akan menghanguskan tujuh keturunanmu
Tanpa engkau bisa membendungnya
Dari hamba Allah, Yakub

******* Oleh: mo Sang tafakuR_

RATAPAN AIR MATA YAKUB AS

Tatkala Benyamin saudara Yusuf tertahan di Mesir
Yakub meratap tiada henti dengan getir
Seraya berujar dengan air mata mengalir
Menanggung duka kian parah tiga puluh enam tahun tanpa akhir

Kehilangan Yusuf belum cukup, sekarang  jantungku di gerogoti lagi
Anak-anakku, kenapa kalian meninggalkanku sendirian
Bagaimana aku bisa menanggung derita kehilangan kalian
Lihat, kehilangan ini telah menyakitkan dadaku
Mataku kini menangis darah

Siapa yang harus ku tangisi?
Siapa yang harus ku ratapi?
Yusufku... oh Kan'anku...
Dulu tiap kali kau kulihat, kau sinari gubuk gelap hidupku
Dan rumah muram hatiku
Belum cukup aku kehilanganmu
Kini akupun harus menanggung kehilangan bagian dari diriku

Hatiku terbakar karenanya
Hidupku lebih gulita dari sebelumnya
Putraku tersayang, apakah kau juga menderita
Setelah berpisah denganku begitu lama
Apakah tiap malam kau sirami peraduanmu
Dengan air mata perpisahan pilu?

******* Oleh: mo' Sang tafakuR_

Senin, 17 Maret 2014

ZULAIKHA MENCARI TUHAN II

Bilik-bilik jiwa Zulaikha perlahan terkuak cahaya
Setelah memusuhi tuhannya, kini ia melirik Tuhannya Yusuf
Teringat pada kemesraan Yusuf dalam munajat
Membuat Zulaikha betul-betul terperanjat

Siapakah Engkau....
Sehingga pujaan hati rakyat mesir bertekuk lutut di hadapanMu
Banyak orang menangis karena mengharap cinta Yusuf
Tapi Yusuf menangis karena berpisah dariMu
Engkau pasti sesembahan yang indah
Jika tidak, Yusuf tak akan memujaMu
Dan menangis untukMu

Beruntunglah Yusuf memiliki Tuhan sepertiMu
Beruntung jugalah Engkau memiliki hamba seperti dia
Siapakah Engkau, sehingga Yusuf mengabaikan semua wanita rupawan demi Engkau
Apakah aku diperkenankan menyembahMu?
Sudikah Engkau mendengarkan rintihanku?

Yusuf mengasihi semua orang
Aku tak tahu apa dan siapa Engkau
Tapi aku yakin sesembahan Yusuf pasti tiada banding
Engkau pasti yang terbaik dan terindah
Jika tidak, Yusuf takkan menyembahMu

UntukMu Tuhan Yusuf...
Aku juga bisa menangis
Ketika Kau ada disisiku, aku merasa Yusuf juga ada disampingku
Kami berdua hadir dihadapanMu

******* Oleh: mo Sang tafakuR_


Rabu, 05 Maret 2014

ZULAIKHA MENCARI TUHAN I (SANG DEWI KUIL)

Lebih tiga puluh tahun Zulaikha tenggelam dalam kesesatan
Tunduk dan berharap pada sesembahan dari bebatuan
Zulaikha terus tak putus asa tuk mencari Tuhan
Zulaikha terkesima melihat Yusuf bermesaraan dengan Tuhan

Hari demi hari Zulaikha sang Dewi kuil makin meragukan tuhannya
Cinta Yusuflah yang membuat hati Zulaikha berbicara
Hingga suatu saat Zulaikha berdialog dengan tuhannya

Kalau engkau memang dewa sesembahan Mesir
Kenapa engkau dihinakan oleh Tuhannya Yusuf seperti tersambar petir
Pantaslah aku aku dihinakan
Karena engkau sendiri terhinakan
Sebagai tuhan yang lemah, engkau takkan bisa membuat Zulaikha hina

Kupikir kehinaanku karena kehendak Tuhannya Yusuf
Aku berhak dihinakan seperti seorang sahaya
Karena telah memusuhi Yusuf dan Tuhannya
Beruntunglah Yusuf karena memiliki Tuhan Yang Mulia

******* Oleh: mo Sang tafakuR_

Senin, 03 Maret 2014

RAHASIA DIBALIK RAHASIA

Jangan engkau genangi bumi dengan air mata
Cukup...cukuplah sudah
Jangan engkau ratapi bongkahan bumi tiada berbuah
Cukup...cukuplah sudah
Dukamu genangi samudera jiwa

Bila tiba saatnya takkan bisa lautan dibendung
Takkan bisa angin dihentikan menembus batas mendung
Siapakah yang mengembalikan Ismail pada pelukan Ibrahim?
Siapakah yang mempertemukan Yakub dengan Yusuf setelah tiga puluh tahu terpisah?
Siapakah yang memberi Zakaria seorang putera setelah hampir dirundung putus asa?
Dan bagaimana mungkin Ishaq hadir sirnakan durja seorang Siti Sarah?

Dialah Sang Penyingkap misteri dibalik rahasia
Dialah yang telah selamatkan Yunus bin Matta
Dialah yang telah mengutus malaikat tuk hibur nestapa Yusuf
Di dasar sumur duka
Dialah yang telah angkat Isa ke langit ketinggian
Tanpa terlihat mata

Duhai kasih yang dirundung gelisah...
Jangan lagi engkau tanyakan kenapa peraduanmu belum ada tangisan bayi mendesah
Jangan engkau ragui lembutnya kasih sayang-Nya
Karena Dia selalu tahu rahasia dibalik rahasia
Karena Dialah rahasia dibalik rahasia
Yang gemar mencandai hamba-Nya
Dengan rahasia dibalik rahasia

******* Oleh:mo' Sang tafakuR_

PUING-PUING CINTA ZULAIKHA

Tiga puluh tahun Zulaikha di dera nestapa
Menangis meratap tiada henti  menikam jiwa
Menanti cinta Yusuf tiada pernah bersua
Tiga puluh tahun terus dikecam dan dicela
Hanya karena pengharapan cinta yang tiada akhirnya

Tiga puluh tahun sudah berlalu, saat itu Yusuf menyapa Zulaikha
Engkaukah itu Zulaikha? Yusuf terhiba
Dulu hanya Aku, tapi sekarang kau adalah segalaku
Jawab Zulaikha meringis tak percaya

Kenapa engkau tidak bertanya, kemana semua kedudukan dan kekayaanku?
Aku tahu, semua sudah kau berikan demi diriku
Engkau tidak bertanya, dimana semua kebesaran dan kemuliaanku?
Kudengar engkau telah melenyapkannya demi diriku
Engkau juga tak bertanya, bagaimana kecantikan dan kemudaan ini lenyap
Aku tahu, dia meleleh dalam bara cinta



Lalu Yusuf balas bertanya sendu
Coba katakan, dimana semua cintamu kepadaku?
Cinta itu masih ada, kupelihara dengan jiwa ragaku
Kusimpan dalam dadaku

******* Oleh: mo' Sang tafakuR_