Sabtu, 31 Maret 2012

Samudera JIWA

Mereka berbantahan tentang syair-syair laguku
Aku berkata itu adalah rahasia kedalaman Qalbu
Bagai gendang yang bertalu-talu
Air berkecupak diantara batu-batu

Syair merupakan buah dari pohon jiwa
Baik ia meranggas atau rimbun berbunga
Ia tak bisa ditukar dengan rupiah
Juga dinilai dengan angka harpiah

Wajar apa adanya...
Seperti tangisan langit ketika alam resah gelisah
Senyuman mentari tatkala bumi subur basah
Ikhlas....

Biarkan hati yang bicara
Walau bicara tanpa aksara
Senyap, bukan tanpa warna
Kedap, bukan juga tanpa makna

Mengalir dan mengalir deras
Lalu bermuara dilautan lepas
Samudera jiwa tak pernah kering kata-kata
Sekalipun ia kering kerontang haus dahaga
Selamanya....... 

******* Oleh: Jay al-Afghan
(Sang musafiR_)

1 komentar:

  1. iskandar muda lubis31 Maret 2012 pukul 13.24

    i like you. . .
    di tunggu bang pusi selanjut ya . . .

    BalasHapus