Angin bisa berlalu seperti serdadu
Musim bisa berganti laksana mentari
Bahkan masa bisa pergi seperti pencuri
Tapi rinduku tak pernah pudar duhai ayah sgalaku
Gurat lelahmu menawanku
Binar biasan pandangmu merajamku selalu
Sapaan lembut tuturmu sering mencuri kesendirianku
Engkau memang sosok ayah idamanku...
Bila aku terpuruk dalam jurang durja
Engkau selalu ada penopang gundah
Bila aku terbakar kobaran amarah
Engkaupun hadir meredam bara
Oh... Duhai Ayah...
Terbuat dari apakah hatimu
Semua jerat masalah engkau telan seperti obat
Walau pahit tapi diwajahmu tak terlihat
Walau sakit tapi air mukamu tak berombak dahsyat
Tubuhmu tegar bak gunung diterpa amukan topan
Sosokmu sangat tenang bak danau tempat angsa bercinta
Jiwamu adalah lautan cinta tiada bertepi menyerla
Suaramu sejukkan kemarau hati yang keronta
Tak habis pikir kenapa butiran doamu lebih indah dari senja berselimut awan
******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar