Diantara reruntuhan rasa
Kupunguti puing-puing mahkota yang tersisa
Kudamba semangat hidupmu terus bergelora
Teguhkan aku dalam titik nadir keterpurukan asa
Kurindukan sabarmu...
Menyapa lembut amarahku
Kunantikan hadir belaian asmaramu
Tepis gundah yang mencekik leher bathinku
Aku tak pernah mencari gemerlapan harta
Yang kucari hanyalah sayap bidadari pengembang jiwa
Aku tidaklah memburu kenikmatan semata
Yang kuinginkan mahkotamu selalu ada
Walau hanya sisa...
Mahkota itu bernama pengertian yang selalu bercahaya
Mahkota itu bernama kebersahajaan dalam menyapa
Mahkota tidaklah selalu berada di kepala sang puteri
Tapi dia berada di kedalaman hati bidadari
Tersimpan apik tersembunyi
Itulah dawai hati
Mahkota indah yang selalu membelai
******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar