Rabu, 14 Februari 2018

GERHANA DI NEGERIKU

*******Oleh: U A L

Aku lihat gerhana itu tak kunjung usai
Gerhana di negeri 1001 nestapa makin kusut masai
Para rembulan [ulama] dikriminalisasi berkali-kali

Di nodai bertubi-tubi

Tak boleh bersinar dan menyinari
Tak boleh membakar hingga harus dibakar
Tak boleh lantang berteriak tetapi disuruh diteriaki
Tak boleh mengaji tapi dibiarkan mengasi sesaji
Tak boleh berkumpul ramai hingga harus dicurigai
Oh... Rembulanku
Kuharap jangan engkau bosan untuk menyinari
Biarkan sinarmu menyusup ke rongga-rongga sepi
Terangi jiwa-jiwa terkapar yang terzdolimi
Rembulanku... Masihkah engkau tersenyum?
Jangan risau dan gundah...!!!
Jangan takut walau ada matahari selalu mengawasi
Kami, ribuan... bahkan miliyaran bintang-bintang setia menemani
Awan-awan sudah tak sabar menunggu kucuran cahayamu [ilmu-mu]
Burung-burung yang dipingit di malam hari pun tak sabar menunggu tausiahmu
Semoga gerhana ini cepat berlalu
Hingga negeriku tak lagi tandus cahaya
Hingga bangsaku tidak redup dalam kegelapan
Gunungsitoli, 1 Feb 2018
Pukul 12.37 [Pasca Gerhana]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar