Sabtu, 29 Desember 2012

NASIB SANG PENYAIR

Kucoba kembali merangkai untaian syair
Walau muara jiwa telah kering tak lagi mengalir
Dalam perjalanan hidup yang kian getir... 
Berdebu buram bagai kehidupan sang musyapir
Gerah...
Tanpa tetesan embun dipucuk basah.....
Resah...
Kaki terpincang berat melangkah..........

Sesungguhnyalah...!
Kata-kataku telah rapuh tak lagi indah merayu
Senandung laguku tak lagi mengalun syahdu
Serulingku tak lagi merindui rumpun bambu
Sumbang..., bagai terompet tak memadu

Namun sekalipun begitu...
Tuntutan jiwa yang kian meronta tak bisa kujinakkan
Berdentam-dentam bagai suara dentuman tetabuhan
Menuntun hatiku yang kian lemah dalam kelelahan
Walau suara serak tapi syair ini terpaksa kujeritkan

Itulah nasib sang penyair...
Sama halnya dengan sang musyafir...

******* Oleh: Jay Sang musafiR_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar