Urai airmataku terus mengalir
Deras sesak menuju hilir
Tersedot ke dalam relung jiwa yang terbakar
Atas kecambuk cobaan yang bertubi seakan mengakar
Sebahagian air mataku tumpah ruah melaju
Membanjiri seraut wajah sendu berabu
Sesali beribu dosa yang keras membatu
Sebagai lantunan cintaku pada Tuhanku
Kemudian...
Sebahagian lagi air mataku menguap seperti asap
Hilang mengangkasa penuh harap
Ditompangi oleh angin kerinduan yang meratap
Di penghujung ramadhan-Mu aku senantiasa berharap
Akhirnya...
Ribuan kubik air mataku telah pergi
Kuharap ia tak sia-sia berlari
Menuju muara telaga cinta sejati
Sesuci telaga al kausar sang Nabi
******* Oleh: mo' Sang tafakuR_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar