Kamis, 23 Agustus 2012

TAKBIR BERSELIMUT RINDU

Gema takbir bersahutan syahdu di jagad maya
Gemuruh tahlil luruhkan hati tersayat merasuk sukma
Lafaz tasbih membahana putihkan asa
Goncangkan arsy kesombongan khusuk berderai air mata

Takbir hati seorang anak merobek kalbu 
Rindu tuk bersimpuh padaayah dan ibu
Takbir hati seorang ibu meronta terdera rindu peluk buah hati pilu
Takbir nurani seorang ayah tergetar hebat ingin di sapa
Bergerak perlahan pasti jelang fitri mendongak menjelma iba

Langit tak kuasa haru tahan air mata
Bumi terkesima takjub pendam rasa
Berkecambuk angin berhembus tuntaskan lara
Terhembapas ombak habiskan sisa dosa
Sambut fajar Syawal dengan bara tanpa murka

Takbir keangunan lahirkan kebesaran asma
Takbir kerinduan buaikan salam mesra
Takbir kesedihan hujam kalbu yang merana
Takbir kesyahduan damaikan jiwa hapuskan sisa dosa

******* Oleh: mo' Sang Rajawali


Kamis, 02 Agustus 2012

DUET PUISI: KEHABISAN KATA

*******DUET JAY DAN MO'

Terkadang aku hampir kehabisan kata-kata
Tapi begitu nostalgia membayang di depan mata
Jari-jari runcing inipun lagsung menari-nari dengan pena
Menggoreskan semua asa yang pernah ada
Sewaktu bunga cinta masih mekar berdaun dua
Berseri segar dalam jambangan asmara
(Jay)

Kehabisan kata bukan berarti akhir dari sebuah kisah
Memori indah tetap syahdu mendesah resah
Walau tertoreh banyak perih tak bersuara
Menepi tersimpan rapi dalam juada
(mo')

Walau lidah kelu tuk berkata
Bibir pucat retak tak bersuara
Namun hati kan tetap bercerita
Kisah sepasang merpati dahulu kala
Disaat bersama menuai bahagia
Dimalam yang penuh bintang-gemintang
Bermandikan cahaya purnama gemilang 

(Jay)

Aku terlena dalam pelukan permaisuri Istana Merah
Bertandang ke dunia seribu malam dalam mimpi terindah
Menyapa bintang mencolek bulan dengan ramah
Bersembunyi berdua di balik selaput awan jingga terperangah
 
(mo')





ROMANSA CINTA BERSAMA SANG PUTERI

Aku seperti berada di negeri seribu satu malam
Setiap malamnya terbuai mimpi sirnakan kelam
Dijamu oleh puteri Sang Khalifah dengan tarian kebesaran
Tersanjung aku dalam gemeriap rasa keterpanaan

Ku tenggelam rasa...
Ku ingin selalu terjaga
Habiskan waktu bersama sang Puteri Jelita
Bersenda gurau penuh romansa

Menatapnya kuseperti berada di padang pasir penuh cahaya
Kerlingan matanya membuatku berayun seperti di atas onta
Lentik mata sang Puteri terjuntai menari bak dedaunan kurma
Bibirnya terbelah merekah celupan madu penuh aroma

Bagiku siang serasa malam bersamanya
Selalu ditemani bulan sabit sayup-sayup menerpa pohon kurma
Debu-debu malam membias onta di kejahuan menjelma
Aku tak pernah bosan memeluk sampai debu padang pasir datang menyapa

****** Oleh: mo' Sang Rajawali/Sang Baginda



MISTERI DI UJUNG KISAH

Siang berlalu tanpa membawa makna apa-apa
Malam menjelma penuh misteri yang sia-sia
Sebuah misteri di penghujung kisah cinta kasih kita
Berjalan hampa tak semanis janji dulu diambang senja

Masih menari-nari walau sekilas di selaput ini cahaya mata
Masih terngiang mendengung di gendang-gendang telinga
Belaian manja dan peluk ciummu hangat membelai jiwa
Tapi kini hambar bagai lagu asmara tanpa irama

Kosong...,
Berlalu dan berlalu penuh tanda tanya
Lenggang...,
Hanyut dan terhanyut penuh satwa sangka
Kini kumenyendiri tanpa teman cerita
Mencari jawaban dalam segudang rahasia

******* Oleh: Jay al Afghan
Sang musafiR_

TERHAPUS DETIK WAKTU

Maaf...
Aku hanya hembusan bayu yang mencoba menyapamu saat kau diam
Aku hanya cahaya kelap-kelip bintang yang hadir di malam gelap untuk menghiburmu

Namun aku tak pernah inginkan saat kau menusukku dengan panah kecaimu
Jiwaku tak pernah mendambakan setitik cintamu
melihat senyummupun sudah cukup bagiku

Maaf...
Jika kehadiranku mengusik detik-detik waktumu
Namun...
Saat kau terbangun dari mimpimu
Jangan panggil aku kembali
Karena aku tlah hilang terhapus detik-detik waktu...

******* Oleh: Satria Elang