Sabtu, 02 Maret 2019
KERINGAT YANG MENGGETARKAN BUMI
*******Oleh: UAL (Sang tafakuR)
Izinkan aku berpuisi atas karya tanganmu
Yang selalu engkau semai tak ingat waktu
Letih peluh bercampur asa yang berpacu
Demi si buah hati yang setia menunggu
Demi Allah, siapakah yg pernah diciumi7 Nabi Saw telapak tangannya ?
Dialah pencari nafkah dengan tangan gemetar ridha
Banggalah setiap pekerja keras karena dibanggakan Nabi
Setiap tetes keringatnya menggetarkan bumi
Lelah hela nafasnya di hitung tasbih pada Ilahi
Benturan fisik sakitnya penggugur dosa-dosa yang tergenapi
Air mata penatnya memadamkan api neraka yang meratapi
Maafkan orang yang merendahkanmu
Karena mereka tidak tahu keutamaanmu
Tepislah segala kerisauan gundahmu
Karena malaikat sentiasa menaungi usahamu
KEPADA PENJAGA AYAT-AYAT LANGIT
*******Oleh: UAL
Langit dan bumi berdecak kagum kepadamu
Semesta memujimu atas kemampuanmu
Karena ayat-ayat Rabbani bersemayam di jiwamu
Seluruh aliran darah bertasbih dengan kekuatan hafalanmu
Ratusan ribu urat syaraf teduh bercahaya maghrifah atas lafadz-lafadzmu
Duhai para penhafal ayat-ayat Qurani
Engkaulah keluarga Allah [ahlullah] yang dijanjikan nabi
Suatu gelar kehormatan tak tertandingi
Oleh manusia, jin bahkan malaikat yang suci
Aduhai engkau pengawal ayat-ayat langit biru
Berbahagialah ayah bundamu
Kelak akan dapat mahkota suci karenamu
Aku cemburu membara di ujung kalbu
Izinkan aku, dia, kami menyanjungmu
Sebagai lukisan abstraksi atas keindahan Ilahi padamu
Selasa, 26 Februari 2019
GERHANA DI HATIMU
*******Oleh: U A L
Ku ingin menghapus gerhana di hatimu
Remuk redam samudera gelap menyandera
Ku ingin menghapus gerimis di wajahmu
Agar pesonamu kembali bercahaya
Biarkan gerhana berlalu
Bahagia selalu dalam cintaNya
Lewati rinai terbias pelangi ungu
Agar awan merona di ufuk sunnah
Adakah hati tanpa pesona ?
Itulah gerhana yang melanda jiwa
Adakah jiwa tanpa kepatuhan pada Tuhan?
Itulah ciptaan yang berbenturan
Sebagaimana lautan dengan badai
Hujan dengan banjir bandang
Cuaca sejuk dengan kemarau panjang
Begitu juga pantai dengan sunami
Demikianlah rembulan dengan gerhana
Semua pasti berlalu sirna pada perubahan
Badai berganti ketenangan
Banjir dengan tata kosmos keseimbangan
Kemarau dengan hijau ranau keindahan
Sunami berubah jadi pantai keteduhan
Semua gerhana pasti kan berkesudahan
#EdisiGerhana
Ku ingin menghapus gerhana di hatimu
Remuk redam samudera gelap menyandera
Ku ingin menghapus gerimis di wajahmu
Agar pesonamu kembali bercahaya
Biarkan gerhana berlalu
Bahagia selalu dalam cintaNya
Lewati rinai terbias pelangi ungu
Agar awan merona di ufuk sunnah
Adakah hati tanpa pesona ?
Itulah gerhana yang melanda jiwa
Adakah jiwa tanpa kepatuhan pada Tuhan?
Itulah ciptaan yang berbenturan
Sebagaimana lautan dengan badai
Hujan dengan banjir bandang
Cuaca sejuk dengan kemarau panjang
Begitu juga pantai dengan sunami
Demikianlah rembulan dengan gerhana
Semua pasti berlalu sirna pada perubahan
Badai berganti ketenangan
Banjir dengan tata kosmos keseimbangan
Kemarau dengan hijau ranau keindahan
Sunami berubah jadi pantai keteduhan
Semua gerhana pasti kan berkesudahan
#EdisiGerhana
DOA UNTUK IMAMKU [ Ekspresi Milad ]
******Oleh: Mida HaRbiz
Yaa Allah ...
Panjangkanlah usianya agar dirinya dapat hidup dan menjadi bermanfaat bagi umat-Mu yang lain ..
Panjangkanlah usianya agar dia dapat membesarkan anak-anak kami kelak, untuk dapat tunduk dan berbakti kepaMu ..
Panjangkanlah usianya agar kami dapat meniti usia tua bersama ..
Karuniakanlah kesehatan lahir batin kepadanya ..
Murahkanlah rezekinya , karuniakanlah kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat..
Jadikanlah dia pembuka pintu-pintu Rahmat-Mu, sumber ilmu dan hikmah serta memberi rasa aman bagi setiap umat ..
Amien yaa robbal alamiin ..
#Met_milad_chyank..
😙😙❤❤❤😚😚
Yaa Allah ...
Panjangkanlah usianya agar dirinya dapat hidup dan menjadi bermanfaat bagi umat-Mu yang lain ..
Panjangkanlah usianya agar dia dapat membesarkan anak-anak kami kelak, untuk dapat tunduk dan berbakti kepaMu ..
Panjangkanlah usianya agar kami dapat meniti usia tua bersama ..
Karuniakanlah kesehatan lahir batin kepadanya ..
Murahkanlah rezekinya , karuniakanlah kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat..
Jadikanlah dia pembuka pintu-pintu Rahmat-Mu, sumber ilmu dan hikmah serta memberi rasa aman bagi setiap umat ..
Amien yaa robbal alamiin ..
#Met_milad_chyank..
😙😙❤❤❤😚😚
Label:
Renungan
Senin, 25 Februari 2019
DALAM THAWAF CINTA [ Para Perindu Baitullah ]
*******Oleh: U A L
Isakku makin membathin pilu
Tangisku nyaris tanpa suara
Jeritku tak kuasa hingga suaranya kembali ke lorong kalbu
Namun rindu semakin menjilati hati yang terbakar
Semakin kutahan semakin perih tersisa
Semakin kuhapus semakin menjelma dipelupuk jiwa
Semakin kuusir semakin meronta merasuki
Rindu makin membara tuk rebah dalam pelataran kiblatMu
Rasanya tak kuasa tuk memelukmu... ka'bahku
Tapi asaku tak pernah padam tuk sekedar menatapmu... ka'bahku
Ribuan orang bertalbiah rindu di sisimu
Akankah aku ada di sana ?
Berjuta orang dalam thawaf cinta mengelilingimu
Akankah aku ada di sana ?
Miliyaran manusia dan malaikat tersedot dalam kharisma-Mu
Akankah aku ada di sana ?
Pantaskan aku ya Robbi...
Walaupun aku hanya sebutir pasir
Diantara butiran pantai keMaha AgunganMu
#PuisiReligi_ParaPerindu Baitullah
Isakku makin membathin pilu
Tangisku nyaris tanpa suara
Jeritku tak kuasa hingga suaranya kembali ke lorong kalbu
Namun rindu semakin menjilati hati yang terbakar
Semakin kutahan semakin perih tersisa
Semakin kuhapus semakin menjelma dipelupuk jiwa
Semakin kuusir semakin meronta merasuki
Rindu makin membara tuk rebah dalam pelataran kiblatMu
Rasanya tak kuasa tuk memelukmu... ka'bahku
Tapi asaku tak pernah padam tuk sekedar menatapmu... ka'bahku
Ribuan orang bertalbiah rindu di sisimu
Akankah aku ada di sana ?
Berjuta orang dalam thawaf cinta mengelilingimu
Akankah aku ada di sana ?
Miliyaran manusia dan malaikat tersedot dalam kharisma-Mu
Akankah aku ada di sana ?
Pantaskan aku ya Robbi...
Walaupun aku hanya sebutir pasir
Diantara butiran pantai keMaha AgunganMu
#PuisiReligi_ParaPerindu Baitullah
KADO PUISI UNTUK USTADZ ABDI LUBIS [ UAL ]
*******Oleh: Ghabyl al Mahdali
Engkau berdiri kokoh di antara zaman yang mulai merapuh
Engkau bawa angin segar di antara orang-orang yang haus ilmu agama
Engkau rintikkan siraman rohani di relung sanubari para pemuda yang mulai kering kerontang
Engkau datang dengan kepolosan koyak tirai khilafiyah
Engkau melempar senyum diantara para pemujamu
Engkau jabat erat tangan orang yang menganggapmu saingan
Hari ini ! Sejarah mengukir perjalanan hidupmu tuk khotbah di hadapan RI 1
Ditengah-tengah petinggi negara yang melebur bersama jama'ah dari latar belakang status sosial yang berbeda...!
Tapi di Mata Sang Maha Perkasa...kita semua tetap sama
Bersyukurlah.....!
Tetap menjadi diri sendiri...sebagai ustad yg sederhana, bersahaja penuh cinta
Karna itu lebih membahagiakanmu
Selamat dan Sukses untukmu Ustad
Engkau berdiri kokoh di antara zaman yang mulai merapuh
Engkau bawa angin segar di antara orang-orang yang haus ilmu agama
Engkau rintikkan siraman rohani di relung sanubari para pemuda yang mulai kering kerontang
Engkau datang dengan kepolosan koyak tirai khilafiyah
Engkau melempar senyum diantara para pemujamu
Engkau jabat erat tangan orang yang menganggapmu saingan
Hari ini ! Sejarah mengukir perjalanan hidupmu tuk khotbah di hadapan RI 1
Ditengah-tengah petinggi negara yang melebur bersama jama'ah dari latar belakang status sosial yang berbeda...!
Tapi di Mata Sang Maha Perkasa...kita semua tetap sama
Bersyukurlah.....!
Tetap menjadi diri sendiri...sebagai ustad yg sederhana, bersahaja penuh cinta
Karna itu lebih membahagiakanmu
Selamat dan Sukses untukmu Ustad
SAJADAH MALAMKU [ Cinta di akhir Syawal ]
*******Oleh: U A L & Mida
Rindu membuncah bersemi menyambut Ramadhan
Puasa berbuah rahmat dan ampunan berbisik cinta
Ramadhan pergi bersama kelopak yang basah
Buliran air mahabbah terpercik sejuk mengalir
Rabb... betapa indah lafaz takbir di malam seribu bulan
Membelah sukma meredam amarah
Antara sedih dan riang menyelimuti hari yang fitri
Terlara karena berpisah dengan sang kekasih ramadhan
Gembira terpana karena terlahir kembali mengawali hari
Kini... Syawal akan beranjak tinggalkan bumi tempatku sujud
Akankah cinta masih ada tersisa ?
Masihkah fitrah ini tetap bersemedi di ufuk kalbu ?
Bersenandung di sudut malam yang berkiblat pada subuh
Dalam munajat ku selalu bertanya sadar
Rinai terpercik membasahi sajadah malamku
Kuharap cinta di akhir Syawal tak pernah pudar
Seindah asmaMu yang selalu getarkan jiwaku
#PuisiCinta_DiakhirSyawal
Rindu membuncah bersemi menyambut Ramadhan
Puasa berbuah rahmat dan ampunan berbisik cinta
Ramadhan pergi bersama kelopak yang basah
Buliran air mahabbah terpercik sejuk mengalir
Rabb... betapa indah lafaz takbir di malam seribu bulan
Membelah sukma meredam amarah
Antara sedih dan riang menyelimuti hari yang fitri
Terlara karena berpisah dengan sang kekasih ramadhan
Gembira terpana karena terlahir kembali mengawali hari
Kini... Syawal akan beranjak tinggalkan bumi tempatku sujud
Akankah cinta masih ada tersisa ?
Masihkah fitrah ini tetap bersemedi di ufuk kalbu ?
Bersenandung di sudut malam yang berkiblat pada subuh
Dalam munajat ku selalu bertanya sadar
Rinai terpercik membasahi sajadah malamku
Kuharap cinta di akhir Syawal tak pernah pudar
Seindah asmaMu yang selalu getarkan jiwaku
#PuisiCinta_DiakhirSyawal
Label:
Puisi
NEGERI MERAH PUTIHKU
*******Oleh: U A L
Berkibarlah merah putihku
Di negeri yang katanya zamrud khatulistiwa
Namun hanya serpihan air mata
Berkibarlah bendera pusakaku
Di negeri yang katanya bongkahan syurga
Namun rakyat menjadi budak di negeri seribu nestapa
Dimana merahmu...
Ketika anak-anak bangsa ditindas penguasa
Ketika pengemis merajalela bagai mutiara
Dimana merahmu...
Ketika anak-anak bangsa bertelanjang dada bukan melawan penjajah
Tetapi melawan kemiskinan yang terjajah
Bertelanjang dada...
Bukan menghalau peluru tapi buat mengisi periuk nasi
Bertelanjang dada...
Bukan menujukkan jiwa patriot tapi karena memang tidak punya baju
Dimana putihmu...
Ketika anak-anak bangsa kehausan di tengah lautan karena serakah
Dimana putihmu...
Ketika mereka hanya bisa mandi dengan hujan air mata darah
Putihkanlah jiwa-jiwa pendosa agar mengerti arti perjuangan
Merahkan jiwa-jiwa pengecut agar tidak menghianati arti kemerdekaan
Merahmu adalah darahku
Untuk membangun bangsaku
Berkobar memerangi kezaliman dan ketidakadilan
Putihmu adalah jiwaku
Untuk menyongsong hari kematian yang merdeka dari sekutu-sekutu Tuhan
Menghadap Ilahi robbi seputih benderaku
Semerah semangatku
#EdisiPuisi_MerahPutih
Berkibarlah merah putihku
Di negeri yang katanya zamrud khatulistiwa
Namun hanya serpihan air mata
Berkibarlah bendera pusakaku
Di negeri yang katanya bongkahan syurga
Namun rakyat menjadi budak di negeri seribu nestapa
Dimana merahmu...
Ketika anak-anak bangsa ditindas penguasa
Ketika pengemis merajalela bagai mutiara
Dimana merahmu...
Ketika anak-anak bangsa bertelanjang dada bukan melawan penjajah
Tetapi melawan kemiskinan yang terjajah
Bertelanjang dada...
Bukan menghalau peluru tapi buat mengisi periuk nasi
Bertelanjang dada...
Bukan menujukkan jiwa patriot tapi karena memang tidak punya baju
Dimana putihmu...
Ketika anak-anak bangsa kehausan di tengah lautan karena serakah
Dimana putihmu...
Ketika mereka hanya bisa mandi dengan hujan air mata darah
Putihkanlah jiwa-jiwa pendosa agar mengerti arti perjuangan
Merahkan jiwa-jiwa pengecut agar tidak menghianati arti kemerdekaan
Merahmu adalah darahku
Untuk membangun bangsaku
Berkobar memerangi kezaliman dan ketidakadilan
Putihmu adalah jiwaku
Untuk menyongsong hari kematian yang merdeka dari sekutu-sekutu Tuhan
Menghadap Ilahi robbi seputih benderaku
Semerah semangatku
#EdisiPuisi_MerahPutih
Label:
Puisi
MUKJIZAT CINTA TERINDAH
*******Oleh: U A L
Saat pertama kali engkau datang semua kembang jadi bunga
Saat kutatap matamu kulihat takdirku terukir di sana
Hiduplah bersamaku atas nama cinta
Tetaplah di sampingku berbagi rasa
Berlalu beberapa musim engkau dan aku jalani mahligai
Tak sunyi dari tamparan angin puting beliung ujian
Tak lepas dari hantaman badai gelombang perseteruan
Tak sedikit orang tidak senang dengan cinta kita
Orang menuding hubungan kita kemustahilan cinta
Aku katakan itu mukjizat cinta terindah
Kekuatan "mahabbah" mengalahkan semua musuh-musuh cinta
Kedahsyatan "rahmah" menepis tudingan para pengacau cinta
Aduhai engkau bidadariku...
Kita telah menangis dan menjerit bersama cinta
Kita juga bercanda tertawa bahagia bersamanya
Pintaku duhai isteriku...
Jangan sampai tergelincir kita bersama
Terbuai di ombak lalai dan alfa
Terhanyut di arus lupa berlama-lama
Rawatlah cinta dengan keagungan-Nya
Kuatkan cinta dengan kekuatan-Nya
Sucikan cinta dengan kesucian asma-Nya
#MetMilad_IsterikuTercinta
Saat pertama kali engkau datang semua kembang jadi bunga
Saat kutatap matamu kulihat takdirku terukir di sana
Hiduplah bersamaku atas nama cinta
Tetaplah di sampingku berbagi rasa
Berlalu beberapa musim engkau dan aku jalani mahligai
Tak sunyi dari tamparan angin puting beliung ujian
Tak lepas dari hantaman badai gelombang perseteruan
Tak sedikit orang tidak senang dengan cinta kita
Orang menuding hubungan kita kemustahilan cinta
Aku katakan itu mukjizat cinta terindah
Kekuatan "mahabbah" mengalahkan semua musuh-musuh cinta
Kedahsyatan "rahmah" menepis tudingan para pengacau cinta
Aduhai engkau bidadariku...
Kita telah menangis dan menjerit bersama cinta
Kita juga bercanda tertawa bahagia bersamanya
Pintaku duhai isteriku...
Jangan sampai tergelincir kita bersama
Terbuai di ombak lalai dan alfa
Terhanyut di arus lupa berlama-lama
Rawatlah cinta dengan keagungan-Nya
Kuatkan cinta dengan kekuatan-Nya
Sucikan cinta dengan kesucian asma-Nya
#MetMilad_IsterikuTercinta
Label:
Puisi
KERETA KENCANA PELANGI [ Pesona Muharram ]
*******Oleh: U A L
Kereta kencana itu
Datang menjemput rindu
Membawa kita melintasi pelangi biru
Kian meninggi kian melaju
Tinggalkan jejak masalah seribu satu
Naiklah wahai pengobat rindu
Akan kujadikan engkau seorang ratu
Pewaris tahta mahligai berbatu ungu
Penguasa relung jiwa yang satu padu
Jangan takut melintasi awan semu
Karena matahari itu tak pernah ragu
Membias cahaya menuntun setiap ambigu
Menerangi jalan menuju syurgamu dan aku
Melaju... melajulah kereta kencanaku
Melaju menuju keridhaan Allah yang satu
Jangan berhenti kecuali nafas di akhir waktuKereta kencanaku..
Ibarat sejuta kisah hidupku bersamu
#Puisi_PesonaMuharram
Kereta kencana itu
Datang menjemput rindu
Membawa kita melintasi pelangi biru
Kian meninggi kian melaju
Tinggalkan jejak masalah seribu satu
Naiklah wahai pengobat rindu
Akan kujadikan engkau seorang ratu
Pewaris tahta mahligai berbatu ungu
Penguasa relung jiwa yang satu padu
Jangan takut melintasi awan semu
Karena matahari itu tak pernah ragu
Membias cahaya menuntun setiap ambigu
Menerangi jalan menuju syurgamu dan aku
Melaju... melajulah kereta kencanaku
Melaju menuju keridhaan Allah yang satu
Jangan berhenti kecuali nafas di akhir waktuKereta kencanaku..
Ibarat sejuta kisah hidupku bersamu
#Puisi_PesonaMuharram
SYAWAL MEMERAH NAGA
*******Oleh: U A L
Semoga cinta kita semanis jus buah naga
Merah merekah seiring pasca takbir idul fitri
Segar terasa nikmat diraba
Hijau daunnya bertengger merimbuni
Duhai buah nagaku...
Satukan cintaku seindah rasamu
Segarkan asmaraku sehijau daunmu
Mantapkan tekadku sekuat akarmu
Semerah rinduku
Tatkala menikam menderaku
Jika aku jauh dari mu wahai isteriku
Lalu...
Tatkala Syawal pergi mengakhiri
Kuharap aku terus mengenangmu
Hingga terbit fajar idul fitri kembali
Aku pun tahu dan harus selalu tahu
Rasamu
Segarmu
Manismu
Merahmu
Kan tetap bersamaku
Sampai akhir hayatku
#SyawalMemerahNaga
Semoga cinta kita semanis jus buah naga
Merah merekah seiring pasca takbir idul fitri
Segar terasa nikmat diraba
Hijau daunnya bertengger merimbuni
Duhai buah nagaku...
Satukan cintaku seindah rasamu
Segarkan asmaraku sehijau daunmu
Mantapkan tekadku sekuat akarmu
Semerah rinduku
Tatkala menikam menderaku
Jika aku jauh dari mu wahai isteriku
Lalu...
Tatkala Syawal pergi mengakhiri
Kuharap aku terus mengenangmu
Hingga terbit fajar idul fitri kembali
Aku pun tahu dan harus selalu tahu
Rasamu
Segarmu
Manismu
Merahmu
Kan tetap bersamaku
Sampai akhir hayatku
#SyawalMemerahNaga
PINTU TENGAH SYURGA ITU
******Oleh: U A L
Ibu...
Sampai detik ini kasih sayangmu masih mengalir tiada henti
Bak air pancuran tercurah tapi tak mengharap kembali
Saat kecil engkau belai aku dengan seribu cinta disuapi
Saat aku besar kasihmu tetap saja tiada pupus bercucuran kudapati
Engkau tetap saja perlakukan aku seperti anak-anak kecilmu
Terbuat dari apakah hatimu Ibu...
Engkau selalu tanpa pamrih merawati
Semua perih tidak pernah engkau kabari
Setiap sakit engkau tahanan sendiri
Tanpa boleh kami tahu untuk mengobati
Pantaslah engkau digelar Malaikat tanpa sayap di bumi
Demi Allah... sebutir air mata beningmu
Lebih berharga dari intan berlian yang berserakan
Seutas senyummu lebih ku harap dari dunia yang gemerlapan
Karena engkaulah pintu tengah syurga itu
#Refleksi_HariIbu
#SelamatHariIbu
Ibu...
Sampai detik ini kasih sayangmu masih mengalir tiada henti
Bak air pancuran tercurah tapi tak mengharap kembali
Saat kecil engkau belai aku dengan seribu cinta disuapi
Saat aku besar kasihmu tetap saja tiada pupus bercucuran kudapati
Engkau tetap saja perlakukan aku seperti anak-anak kecilmu
Terbuat dari apakah hatimu Ibu...
Engkau selalu tanpa pamrih merawati
Semua perih tidak pernah engkau kabari
Setiap sakit engkau tahanan sendiri
Tanpa boleh kami tahu untuk mengobati
Pantaslah engkau digelar Malaikat tanpa sayap di bumi
Demi Allah... sebutir air mata beningmu
Lebih berharga dari intan berlian yang berserakan
Seutas senyummu lebih ku harap dari dunia yang gemerlapan
Karena engkaulah pintu tengah syurga itu
#Refleksi_HariIbu
#SelamatHariIbu
BUAH HATI YANG ENGKAU RINDUKAN [ Memendam Rindu ]
*******Oleh: U A L
Kesabaran adalah permata berkilau disapu sang bayu
Ketabahan adalah keindahan bidadari bermata coklat abu-abu
Kuharap itu adalah engkau direlung kalbu
Kan terus kudendangkan do'a bahwa itu memang engkau
Waktu itu engkau ragukan aku dengan cintaku
Engkaupun bertutur tentang buah hati yang tertunda waktu
Ah... usah engkau katakan aku mengada-ada dengan itu
Tak ada alasan bagimu tuk ragukan denting hatiku
Lihatlah... aku masih rajawali seperti dahulu
Tataplah aku... sayap cintaku masih kibaskan kasih sayang ungu
Dan engkaupun masih merpati yang anggun malu tersipu
Segarmu bak melon terjuntai didaunan kalbu
Duhai kasih seputih merpati...
Hapuslah air mata laramu kini
Aku pasti takkan ingkar janji
Tuk memberimu pelipur lara buah hati
Kini...
Masih terlalu besar ombak yang memecah di pantai mahligai
Masih terlalu kuat topan yang menerjang biduk kecil hingga gontai
Tunggulah kasih... Hingga bahtera ini kuat kembali
Siap arungi lautan walau seribu ombak dan badai menanti
Kesabaran adalah permata berkilau disapu sang bayu
Ketabahan adalah keindahan bidadari bermata coklat abu-abu
Kuharap itu adalah engkau direlung kalbu
Kan terus kudendangkan do'a bahwa itu memang engkau
Waktu itu engkau ragukan aku dengan cintaku
Engkaupun bertutur tentang buah hati yang tertunda waktu
Ah... usah engkau katakan aku mengada-ada dengan itu
Tak ada alasan bagimu tuk ragukan denting hatiku
Lihatlah... aku masih rajawali seperti dahulu
Tataplah aku... sayap cintaku masih kibaskan kasih sayang ungu
Dan engkaupun masih merpati yang anggun malu tersipu
Segarmu bak melon terjuntai didaunan kalbu
Duhai kasih seputih merpati...
Hapuslah air mata laramu kini
Aku pasti takkan ingkar janji
Tuk memberimu pelipur lara buah hati
Kini...
Masih terlalu besar ombak yang memecah di pantai mahligai
Masih terlalu kuat topan yang menerjang biduk kecil hingga gontai
Tunggulah kasih... Hingga bahtera ini kuat kembali
Siap arungi lautan walau seribu ombak dan badai menanti
Minggu, 24 Februari 2019
KIDUNG CINTA MEKAR DI BERASTAGI
*******Oleh: U A L
Kidung cinta itu kian merekah bersemi
Terukir indah di Bukit Gundaling tersaksi
Sayap-sayap cinta yang hampir patah berderai
Kini mengepak indah terbias pelangi
Ditemani assimilasi mentari
Merona terjuntai di ufuk wajahmu duhai kekasih hati
Ketika cinta bertajuk rindu, ku harap engkau selalu disisi
Dan ketika cinta harus berlabuh, engkaulah sandaran hati
Atas restu dan anugerah Ilahi Rabbi
Lihatlah kami kini...
Bersaksilah awan-awan putih menari
Bernyanyilah duhai burung nuri
Bersemilah bunga seri berduri
Abadikan kisah cinta yang tiada terakhiri
#BukitGundaling_BERASTAGI
Kidung cinta itu kian merekah bersemi
Terukir indah di Bukit Gundaling tersaksi
Sayap-sayap cinta yang hampir patah berderai
Kini mengepak indah terbias pelangi
Ditemani assimilasi mentari
Merona terjuntai di ufuk wajahmu duhai kekasih hati
Ketika cinta bertajuk rindu, ku harap engkau selalu disisi
Dan ketika cinta harus berlabuh, engkaulah sandaran hati
Atas restu dan anugerah Ilahi Rabbi
Lihatlah kami kini...
Bersaksilah awan-awan putih menari
Bernyanyilah duhai burung nuri
Bersemilah bunga seri berduri
Abadikan kisah cinta yang tiada terakhiri
#BukitGundaling_BERASTAGI
Label:
Puisi
TETAP MEKAR BUNGAKU: Puisi Cinta Diakhir Muharram
*******Oleh: U A L
Dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah
Bagaikan air dengan awan selalu berjodoh
Seperti burung2 camar yg kembali waktu petang
Seperti ombak yg setia menerjang karang
Seperti oksigen bermesraan dengan jantung setia pada pagi dan petang
Muharram penuh cinta kuharap terpatri
Menjadi proklamasi diri bukan hanya utk diri
Tapi diri untuk kemuliaan Islam penuh izzati
Di atas mihrab kejayaan sejati
Muharramku jangan pergi begitu saja
Bawalah hatiku bersamamu menghadapNya
Bersujud menghiba mengharap cintaNya
Dipelupuk jingga kuharap selalu ridhaNya
Bersama takbir yg selalu membesarkan asmaNya
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Nadi berkobar hati terbakar
Mimpi terbuncah sadar
Bila engkau datang lagi
Kuharap panji Islam telah berkibar kembali
Seperti kelopak bunga yang mekar berseri
Terjuntai anggun dipeluk mentari
#PuisiCintaDiakhirMuharram
Dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah
Bagaikan air dengan awan selalu berjodoh
Seperti burung2 camar yg kembali waktu petang
Seperti ombak yg setia menerjang karang
Seperti oksigen bermesraan dengan jantung setia pada pagi dan petang
Muharram penuh cinta kuharap terpatri
Menjadi proklamasi diri bukan hanya utk diri
Tapi diri untuk kemuliaan Islam penuh izzati
Di atas mihrab kejayaan sejati
Muharramku jangan pergi begitu saja
Bawalah hatiku bersamamu menghadapNya
Bersujud menghiba mengharap cintaNya
Dipelupuk jingga kuharap selalu ridhaNya
Bersama takbir yg selalu membesarkan asmaNya
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Allahu Akbar...
Nadi berkobar hati terbakar
Mimpi terbuncah sadar
Bila engkau datang lagi
Kuharap panji Islam telah berkibar kembali
Seperti kelopak bunga yang mekar berseri
Terjuntai anggun dipeluk mentari
#PuisiCintaDiakhirMuharram
Label:
Puisi
TUSUK KONDE BERDARAH
*******Oleh: U A L
Tusuk kondemu telah menusuk jantung muslimat Indonesia bahkan dunia
Mengobrak-abrik kesucian pakaian taqwa yang anggun penuh wibawa
Tusuk kondemu malah telah melukai ratusan juta jiwa yang terhenyak tiba-tiba
Jiwa-jiwa itulah yang tergetar saat mendengar suara azan terlantun syahdu
Masih kah kidung itu melampaui suara alunan Syurga
Yang bisa membuat Arsy luruh tersendu seda
Padahal kidung itu bisa hadir karena suara azan menyeimbangkan kosmos semesta
Bumi terhampar, langit tegak di atas kalimat Tauhid [azan]
Bagaimana mungkin engkau rendahkan suara yang meninggikan Sang Maha Tinggi
Kecuali engkau adalah makhluk rendah yang terendahkan
Duhai engkau... sukma [hati] yang mati
Jangan salahkan para pembela suara azan berkerumun menuntut "kata" nistamu
Tusuk kondemu terlanjur berdarah syahwat melampaui takdirmu
Bersiaplah... Tusuk kondemu jadi pembelamu
Jika engkau lolos di depan majelis bumi
Masih ada majelis akhirat yang penuh duri
Tusuk kondemu akan membuatmu tersakiti
Di hari yang tiada terperih tersayati
Lalu engkau dengan pongah bilang tak tahu syariat???
Padahal ajalmu sudah menjelang maghrib
Kemana waktu engkau habiskan... wahai Ratu Konde
Hanya sibuk menukar konde yang satu dengan konde emas yang lainnya
Gunungsitoli Nias, 04. 04.18
#PuisiUntukSukmaYgMati
Tusuk kondemu telah menusuk jantung muslimat Indonesia bahkan dunia
Mengobrak-abrik kesucian pakaian taqwa yang anggun penuh wibawa
Tusuk kondemu malah telah melukai ratusan juta jiwa yang terhenyak tiba-tiba
Jiwa-jiwa itulah yang tergetar saat mendengar suara azan terlantun syahdu
Masih kah kidung itu melampaui suara alunan Syurga
Yang bisa membuat Arsy luruh tersendu seda
Padahal kidung itu bisa hadir karena suara azan menyeimbangkan kosmos semesta
Bumi terhampar, langit tegak di atas kalimat Tauhid [azan]
Bagaimana mungkin engkau rendahkan suara yang meninggikan Sang Maha Tinggi
Kecuali engkau adalah makhluk rendah yang terendahkan
Duhai engkau... sukma [hati] yang mati
Jangan salahkan para pembela suara azan berkerumun menuntut "kata" nistamu
Tusuk kondemu terlanjur berdarah syahwat melampaui takdirmu
Bersiaplah... Tusuk kondemu jadi pembelamu
Jika engkau lolos di depan majelis bumi
Masih ada majelis akhirat yang penuh duri
Tusuk kondemu akan membuatmu tersakiti
Di hari yang tiada terperih tersayati
Lalu engkau dengan pongah bilang tak tahu syariat???
Padahal ajalmu sudah menjelang maghrib
Kemana waktu engkau habiskan... wahai Ratu Konde
Hanya sibuk menukar konde yang satu dengan konde emas yang lainnya
Gunungsitoli Nias, 04. 04.18
#PuisiUntukSukmaYgMati
Jumat, 22 Februari 2019
GEMURUH CINTA DI AKHIR SYAWAL
*******Oleh: U A L
Hembusan angin pantai menyisakan rindu
Menyapa hati merasuk rongga-rongga bathinku
Mengurai cinta yang pernah menyatu
Menghamparkan angan di seribu satu pulau
Wahai rindu...
Aku ingin engkau selalu menepi di ujung malam
Sirnakan muram masa lalu yang pernah terpendam
Mencerahkan gita cita yang jauh terdalam
Menembus beribu musim
Mencacah awan menembus kelam
Aku ingin engkau tetap bersamaku
Dihiasi angin pantai pesona semilir termangu
Ditemani gemuruh ombak yang menguntitku
Segemuruh cintaku di akhir Syawal menyapaku
Dan rinduku
Hanya untuk mu...
Hembusan angin pantai menyisakan rindu
Menyapa hati merasuk rongga-rongga bathinku
Mengurai cinta yang pernah menyatu
Menghamparkan angan di seribu satu pulau
Wahai rindu...
Aku ingin engkau selalu menepi di ujung malam
Sirnakan muram masa lalu yang pernah terpendam
Mencerahkan gita cita yang jauh terdalam
Menembus beribu musim
Mencacah awan menembus kelam
Aku ingin engkau tetap bersamaku
Dihiasi angin pantai pesona semilir termangu
Ditemani gemuruh ombak yang menguntitku
Segemuruh cintaku di akhir Syawal menyapaku
Dan rinduku
Hanya untuk mu...
M.E.R.D.E.K.A. MEMILIKIMU
Oleh: U A L
Memudar senja di ujung waktu
Menghapus jejak menghalau galau
Mengubur kenangan tak semanis madu
Mengaduh merintih walau bersuara parau
Sejuta kenangan masa lalu terbias seketika
Terhapus oleh pekikan MERDEKA ...MERDEKA... MERDEKA !!!
Setelah akad nikah berlangsung ceria
Aku merdeka memiliki sang putri jelita
Merona basah kilauan air mata bahagia
Saat aku MERDEKA menjajahmu di peraduanku
Tersipu engkau merajuk malu
Terbius cinta terpana asmaraku
Diperaduanku aku merdeka memilikimu
Ketika tubuhmu terjajah asmaraku
Jiwamu merdeka untuk ekspresikan cintamu
Namun jiwamu engkau relakan juga dalam kekuasaan kolonial cintaku
Sungguh jiwa dan ragamu telah terpenjara oleh rinduku
Dipelataran cinta itu...
Jiwa dan ragamu merdeka ku miliki lebih dari kemerdekaanmu terhadap keinginanmu
#EdisiAgustus_Dirgahayu_HariKemerdekaan
#Merdeka_Memilikimu
Memudar senja di ujung waktu
Menghapus jejak menghalau galau
Mengubur kenangan tak semanis madu
Mengaduh merintih walau bersuara parau
Sejuta kenangan masa lalu terbias seketika
Terhapus oleh pekikan MERDEKA ...MERDEKA... MERDEKA !!!
Setelah akad nikah berlangsung ceria
Aku merdeka memiliki sang putri jelita
Merona basah kilauan air mata bahagia
Saat aku MERDEKA menjajahmu di peraduanku
Tersipu engkau merajuk malu
Terbius cinta terpana asmaraku
Diperaduanku aku merdeka memilikimu
Ketika tubuhmu terjajah asmaraku
Jiwamu merdeka untuk ekspresikan cintamu
Namun jiwamu engkau relakan juga dalam kekuasaan kolonial cintaku
Sungguh jiwa dan ragamu telah terpenjara oleh rinduku
Dipelataran cinta itu...
Jiwa dan ragamu merdeka ku miliki lebih dari kemerdekaanmu terhadap keinginanmu
#EdisiAgustus_Dirgahayu_HariKemerdekaan
#Merdeka_Memilikimu
PESONA SUNGAI SAMBAS [ Berselimut Lara ]
*******Oleh: UAL
Sungai Sambas, engkau menyimpan misteri yang terbias
Memendam sejuta impian yang berimbas
Jika pelangi datang engkau pun menari lepas
Tatkala diguyur hujan engkau meriak terhempas
Namun tetap jadi pesona pelepas batas
Jujur wahai Sambas...
Engkau juga menyimpan duka teramat luas
Di bawah langitmu banyak manusia bernafas
Namun teramat luka karena ada yang terputus nafas
Merenggut jiwa yg tenang keharibaanMu dengan puas
Di bumi Sambas terkulai jiwa yang lepas
Menuju RobbNya dengan was-was
Jangan berduka saudaraku yang di Sambas
Lepaskan "dia" dengan hati sabar tanpa batas
Kelak kitapun semua akan menembus batas
Sungai Sambas tetap akan mengalir lepas
Kehidupan akan tetap berjalan deras
Dunia bukan hanya Sambas
Kehidupan tetap harus lepas landas
Berbuatlah jangan cepat puas
Ciptakan kretifitas tanpa batas
Tetap tegar di bawah mega pesona Sambas
Tetap berbuat seperti tak pernah berhetinya aliran sungai Sambas
Menyimpan kekuatan tak pernah tandas
Dipelupuk sambas engkau simpan duka yang terhempas
Jadikan cambuk agar engkau terbang lepas
Kelak kembali ke Sambas dengan dada tegak meretas
[ Inspirasi sungai SAMBAS atas meninggalnya Udak di Sambas, Pontianak Kalbar]
Tepi Sungai Sambas, Jumat: 22/02/19 Pukul 17.07
Colek: @Syahrial Lombok @Bani Sambas dan keluarga di Sambas
Sungai Sambas, engkau menyimpan misteri yang terbias
Memendam sejuta impian yang berimbas
Jika pelangi datang engkau pun menari lepas
Tatkala diguyur hujan engkau meriak terhempas
Namun tetap jadi pesona pelepas batas
Jujur wahai Sambas...
Engkau juga menyimpan duka teramat luas
Di bawah langitmu banyak manusia bernafas
Namun teramat luka karena ada yang terputus nafas
Merenggut jiwa yg tenang keharibaanMu dengan puas
Di bumi Sambas terkulai jiwa yang lepas
Menuju RobbNya dengan was-was
Jangan berduka saudaraku yang di Sambas
Lepaskan "dia" dengan hati sabar tanpa batas
Kelak kitapun semua akan menembus batas
Sungai Sambas tetap akan mengalir lepas
Kehidupan akan tetap berjalan deras
Dunia bukan hanya Sambas
Kehidupan tetap harus lepas landas
Berbuatlah jangan cepat puas
Ciptakan kretifitas tanpa batas
Tetap tegar di bawah mega pesona Sambas
Tetap berbuat seperti tak pernah berhetinya aliran sungai Sambas
Menyimpan kekuatan tak pernah tandas
Dipelupuk sambas engkau simpan duka yang terhempas
Jadikan cambuk agar engkau terbang lepas
Kelak kembali ke Sambas dengan dada tegak meretas
[ Inspirasi sungai SAMBAS atas meninggalnya Udak di Sambas, Pontianak Kalbar]
Tepi Sungai Sambas, Jumat: 22/02/19 Pukul 17.07
Colek: @Syahrial Lombok @Bani Sambas dan keluarga di Sambas
Langganan:
Postingan (Atom)