Sorak sorai bidadari merdu menyapa telinga
Merobek gundah mengusir duka
Kerlingan matanya tembus bathin nestapa
Senyuman rembulannya pesonakan jiwa yang sengsara
Bila sang bidadari hadir di bumi nyataku ada
Ia tersipu malu saat kusentuh pipinya merona
Tatap binarnya tertunduk merayu aku
Kurasakan getaran hatiku makin syahdu beradu
Saat pelukanku makin dalam menderu
Kurasakan kehangatan bersimbah dipelupukmu
Kuterkesima lihat butiran air mata harumu
Atas persembahan cinta mahligaiku
Aku tahu engkau terharu atas ketulusanku
Tapi aku suka melihat manik-manik air matamu
Kristal bola matamu makin indah digenangi permata putih milikmu
Sempurnakan kebahagiaan yang selama ini kudamba selalu
Medan Ramadhan, 27 Juli 013