Mereka berbantahan tentang syair-syair laguku
Aku berkata itu adalah rahasia kedalaman Qalbu
Bagai gendang yang bertalu-talu
Air berkecupak diantara batu-batu
Syair merupakan buah dari pohon jiwa
Baik ia meranggas atau rimbun berbunga
Ia tak bisa ditukar dengan rupiah
Juga dinilai dengan angka harpiah
Wajar apa adanya...
Seperti tangisan langit ketika alam resah gelisah
Senyuman mentari tatkala bumi subur basah
Ikhlas....
Biarkan hati yang bicara
Walau bicara tanpa aksara
Senyap, bukan tanpa warna
Kedap, bukan juga tanpa makna
Mengalir dan mengalir deras
Lalu bermuara dilautan lepas
Samudera jiwa tak pernah kering kata-kata
Sekalipun ia kering kerontang haus dahaga
Selamanya.......
******* Oleh: Jay al-Afghan
(Sang musafiR_)
i like you. . .
BalasHapusdi tunggu bang pusi selanjut ya . . .